Pagi-pagi sekali Natta sudah duduk anteng di meja makan, dengan berbagai masakan di atas meja hasil jernih payahnya. Cewek dengan balutan kaos warna putih itu dengan tidak sabar menunggu Mattheo.
"MATTHEO GUE BUAT SARAPAN, PINTER KAN GUE," teriaknya antusias ketika cowok dengan balutan seragam khas anak SMA Perdana itu memasuki ruang makan.
Mattheo hanya mengangguk, lalu mendudukkan dirinya di kursi depan Natta. Dengan antusias Natta mulai mengambilkan nasi dengan sayur kangkung dan lauk telur dadar.
"Nih makan!" ucapnya menyerahkan piring yang sudah diisinya di depan Mattheo tanpa banyak bicara melahap makanan Natta.
Natta yang melihat itu tersenyum senang. Tanganya juga mengambil makanan untuknya.
"Huekkk, " Natta segera memuntahkan isi perutnya ketika satu suapan pertama mendarat ke mulutnya.
Natta cepat-cepat pergi ke wastafel untuk mencuci mulutnya. Cewek itu lalu menghampiri Mattheo. "Matt jangan di habisin, gak enak gitu kenapa lo makan sih?! "
Mattheo hanya diam, ia fokus memakan makanannya sampai habis. "Mubazir, " jawab Mattheo.
"Tapi ya gak gitu juga, rasanya aja gak enak, asin banget mana pedes banget lagi, " ucap Natta.
"Gak papa, lo lagi belajar, itu wajar,"
Natta mendengus sebal, ia tau cowok itu kepedasan, terlihat dari telinga dan wajahnya yang memerah. "Maafin gue, "
"Buat? "
"Gak bisa masak dan bikin repot lo terus, "
"Sans, " Mattheo meneguk segelas air putih lalu berdiri, mengelus pucuk kepala Natta sebentar lalu berucap. "Gue berangkat dulu, lo mau apa? "
"Mau peluk lo. Boleh? " ucap Natta ragu. Tangannya memilin kaos nya gugup.
Tanpa aba-aba cowok itu memeluk Natta erat. "Udah kan? Gue berangkat, kalau mau kemana-mana kasih kabar, "
Natta mengangguk patuh.
Mattheo lalu pergi meninggalkan Natta yang terdiam kaku. "Kok gue jadi gini sih? " monolog Natta.
_Mattheo_
Mattheo menghela nafas lelah. Sudah 5 kali dirinya bolak balik kamar mandi, pasti ini gara-gara masakan Natta.
"Kenapa lo? Pecirit? Dari tadi bolak-balik kamar mandi, " tanya Nathan.
"Hm, "
"Kok bisa? Lo abis makan cabe sekebon apa gimana? "
"Masakan Natta, "
"Anjir bini lo niat ngeracunin elo kayaknya, "
Mattheo hanya diam malas menanggap Nathan. Tiba-tiba handphone yang berada di sakunya berdering, Mattheo segera mengambil handphonenya melihat siapa yang nelepon nya dan teryata itu Joko.
"Mamat tuh bini lo di Warza lagi, " ucap Joko dari sebrang sana.
Mattheo langsung mematikan sambungannya sepihak dan segera berlari menuju Warza. Sesampainya di Warza cowok itu tengah melihat Natta yang dengan antusias mengepang rambut Seto salah satu anak Warza yang memiliki rambut gondrong.
"Ngapain? " tanya Mattheo.
"Terserah gue dong," ucap Natta. Tangan cewek itu masih setia mengepang dan mengucir rambut milik Seto.
Mattheo hanya menghela nafas saja. "Pulang Nat, "
"Gak mau, mau di sini aja, " balas Natta seperti anak kecil, cewek itu sudah duduk anteng sembari meminum Es Marimas rasa jeruk nipis kesukaannya.
Mattheo yang melihat itu langsung menyerobot Es marimas milik Natta. Sedangkan Natta sudah mengerucut bibirnya kesal. "Mattheo kembaliin, lo bisa beli sendiri juga, lo kan kaya,"
"Gak baik buat lo, " ujar Mattheo.
"Tapi enak, "
"Gak baik,"
"Baik kok bikin seger, "
"Gak baik buat ibu hamil Natta, "
"Terserah lo, males, gue ngambek sama lo, " ucap Natta.
"Terserah,"
Ia kira mattheo akan membujuk nya dan merayunya, dan ekspetasi tak sesuai realita, dan Mattheo dengan santainya berbicara seperti itu.
Natta mendengus kesal. "MATTHEO GUE BUNUH LO LAMA-LAMA!! " ucapnya sembari mengacungkan jari tengahnya.
"Hm, "
Mulut Natta menganga tak percaya, bibirnya mencibik kesal.
"Kalau Mattheo mati lo janda dong Nat," celetuk Garra.
Natta terdiam sebentar meresapi kata-kata Garra. "Lahh iya, gak jadi deh Mat gue bunuh lo, yakalik gue jadi janda, " ucapnya. "Lo enggak marah kan? "
"Marah, " jawab Mattheo.
"Mat jangan gitu, nanti kalau gue jadi janda gimana? Nanti gue jadi gembel gimana? "
"Bodo, "
"Gue kasih jatah deh nanti malem, "
"Deal, " jawab Mattheo mantap.
Seketika Natta terdiam, tangannya menepuk bibirnya beberapa kali kesal. "Anjir bibir gue berdosa,"
Sedangkan anak-anak Gravitas yang berada di situ tertawa ngakak.
Tbc.
Haiyyyy gays gw balik nih. Dah lama gak up, soalnya sibuk sekolah, ngambil tata busana ternyata susah banget, pusing apalagi gue lagi buntu buat cari alur. Makasih yang udh vote dan comen dan yang selalu dukung gue. Lope lope dah buat kalian.
Jangan lupa vote and comen dan maaf kalau ketikan gue berantakan, jadi kaku banget sumpah kata-kata nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mattheo [ END ]
Teen Fiction"SIAPA YANG HAMILIN ADIK GUE?!" "JAWAB!!" "Gue," ........... Mattheo Artha Winata, sang wakil ketua Geng Gravista, bersifat dingin, cuek, dan pelit ekspresi. Cowok yang tidak pernah terlihat berdekatan dengan seorang cewek manapun, kini tiba-tiba sa...