19||AILA??

23.5K 875 35
                                    

"MATTHEO GUE GENDUTAN KAN? IYA KAN? IYA KAN?? " tanya Natta. Cewek itu tengah berdiri depan kaca fullbody menampilkan tubuhnya yang terlihat berisi.

Mattheo yang berada di belakang cewek itu berucap. "Engga, "

"Masa'? Lihat nih! Gendutan, pipi gue makin lebar, perut gue juga udah tambah gede, " sekarang usia kandungan cewek itu sudah memasuki 3 bulan, selama itu cewek berbalut daster bermotif bunga-bunga itu semakin manja.

"Namanya juga hamil, " ucap Mattheo.

"Tapi gue jadi jelek, kayak dugong, " ujar Cewek itu mengerucutkan bibirnya.

"Lo cantik, jadi diam, "

"Engga, " bantah Natta.

"Cantik,"

"Engga, "

"Cantik, "

"Iya kan engga cantik, " ucap cewek itu lagi.

Mattheo menghela nafas. Cowok itu memeluk Natta yang tengah termenung sendiri. "Lo cantik, bidadari pun kalah sama lo, " gombal cowok itu.

Natta tersenyum merekah. "Beneran?" tanyanya antusias.

"Bener, "

"Gak tipu-tipu? "

"Engga, "

Seketika Natta tersenyum senang, cewek itu memeluk cowok didepannya ini dengan erat.

"Nanti malem kita ke rumah Mami, ada kumpul keluarga, " ujar Mattheo.

"Iya, "

_Mattheo_

"Anak Mami gimana kabarnya? " tanya Mami Eliana ketika cewek itu ketika baru saja duduk di ruang tamu.

"Baik Mi, sehat juga, waras juga, " jawab Natta. Mattheo yang berada di sampingnya hanya menggelengkan kepalanya.

"Kamu kemaren ngidam apa? Mattheo nurutin gak? Kamu minum susu yang Mami kirim kan? Kamu mual-mual gak?" cerocos Eliana. Ibu dari Mattheo itu begitu antusias menanyakan ini itu.

"Satu-satu Mi yang nanya," sahut Mattheo.

"Diam kamu! Gak usah ikut campur," ucap Eliana membuat cowok itu menghela nafas.

"Ayo Natta kita kebelakang kita barbeque an bareng, udah ada yang lain juga," ajak Eliana. Natta hanya mengangguk mengikuti wanita itu. Sedangkan Mattheo mengekor dari belakang.

Di taman belakang rumah Mattheo sudah ada beberapa kerabat dan sodara Mattheo, dengan pemandangan kolam renang dan beberapa lampu hias yang begitu indah. Tak lupa sebuah panggang dan juga beberapa bahan makanan untuk barbeque yang sudah di siapkan.

"Nih mantuku udah dateng, cantik kan? Kalian mah kalah sama mantuku," ucap Eliana tiba-tiba. Wanita itu begitu bangga memamerkan Natta kepada Bibi dan Paman Mattheo.

Mereka yang ada di situ hanya memutar matanya malas. Sudah biasa.

"Ayo sini nak sama tante, gak usah sama Eliana dia suka gila," ucap Anna—Kakak Eliana. Wanita itu menggiring Natta untuk duduk bersama para wanita di sana. Sedangkan para lelaki sedang membakar daging dan ada juga yang duduk-duduk santai sembari mengobrol.

Mattheo menghampiri sepupu-sepupunya. Alen —cowok dengan balutan kaos hitam itu melakukan tos ala mereka di ikuti sepupu Mattheo yang lain. Rata-rata sepupu Mattheo berjenis kelamin laki-laki, hanya ada Arina—si bayi mungil yang berjenis kelamin perempuan.

"Gimana Matt? Seru nikah muda?" tanya Galang.

"Biasa," jawab Galang.

"Lo kenapa sih bisa ke bobolan gitu? Udah gak kuat? Gue bisa cariin jalang padahal buat lo," ujar Setya.

"Gue gak suka jalang,"

"Iya sukanya yang perawan hahahaha," Vero menimpali.

Mattheo hanya diam saja, malas meladeni sepupunya yang gila ini. Matanya melirik Natta yang tengah tertawa bersama Bibi-bibi nya.

"Maaf aku terlambat tadi jalannya macet," ucap seseorang yang baru saja memasuki taman belakang rumah Mattheo.

Mata Mattheo menajam ketika melihat siapa yang datang. Tangannya mengepal mencoba menahan emosinya.

"Eh Aila gak papa, sini nak duduk bareng kita, ada Natta juga," ujar Eliana.

Natta yang mendengar itu seketika terdiam. Nama yang di sebutkan oleh Andreas waktu kejadian itu terjadi. Bibirnya bergetar, tangannya berkeringat saling meremas satu sama lain.

Aila tersenyum lembut lalu berjalan menghampir Eliana. "Maaf tante tadi macet, jadi telat deh," ujar cewek itu.

"Gak papa kok santai aja. Oh ya kenalin ini Natta," ucap Eliana memperkenalkan Natta yang tengah terdiam membeku.

Aila mengulurkan tangannya. "Kenalin gue Aila," ucapnya sembari tersenyum manis.

Natta yang terdiam akhirnya tersadar ketika lengannya di senggol oleh Eliana. Cewek itu segera menjabat tangan Aila. Bibir Natta tersungging tersenyum manis menatap wajah Aila. "Gue Natta,"

"Semoga kita bisa akrab layaknya sodara," ujar Aila masih dengan senyum manisnya.

"Ya semoga," jawab Natta.

Tbc.

Gayss up nihh. Amsong ini berantakan banget sumpah. Akhirnya Aila keluar yeayy. Wajib vote and comen. Ketika gue lama-lama jadi aneh plus kek belibet keknya. Mumet dh lagi banyak tugas,trs mikir ini susah banget mau alurnya gmn. Apalagi konfliknya belom gw pikirin alurnya.
Udah sampek sini aja see you next chapter pupayyy

Mattheo [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang