~~ All About Andin ~~
Siang ini seorang pria dengan stelan jas mahal mengantar wanita hamil ke kawasan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Mulia. Terlihat wanita itu kesusahan berjalan karena usia kehamilannya sudah masuk Minggu ke 33.
"Kak coba pegang dia gerak-gerak terus" ucap Yasmin,wanita hamil yang sedang menunggu giliran untuk diperiksa dokter kandungan.
"Mana-mana sini pegang" balas pengusaha yang bernama Aldebaran Adam Jarvis.
Aldebaran menempatkan kedua tangannya di atas perut Yasmin dan terasa gerakan dari dalam sana.
Mereka tertawa bersama dan berceloteh mengenai bayi yang ada di kandungan Yasmin hingga akhirnya suara suster membuat mereka menoleh dan langsung melakukan pemeriksaan terhadap janin.
"Semuanya baik,hanya saja akhir-akhir ini tekanan darah Bu Yasmin cenderung tinggi" ujar Dokter Gita, Dokter yang selama ini menangani Yasmin.
"Iya dok,saya sedang banyak pikiran"
"Kalau begitu,Pak Al, Bu Yasmin bagaimana kalau saya tawarkan doula untuk membantu Bu Yasmin agar lebih tenang menjalani hari-hari menuju persalinan"
Yasmin mengerutkan kening,ia masih asing mendengarkan kata itu
"Doula gimana maksudnya Dok?" Kini aldebaran yang bertanya duluan.
"Doula adalah orang yang membantu memberikan afirmasi positif untuk ibu hamil menjelang persalinan. Doula juga bisa dibilang psikolog yang membantu ibu hamil agar lebih siap mengurusi bayinya kelak"
Yasmin dan Aldebaran mengangguk paham lalu Al langsung menyetujui tawaran dokter Gita.
"Baik kalau begitu, saya arahkan Bu Yasmin dan Pak Al ke ruangan doula kami ya"
"Iya Dok" ucap Yasmin yang hendak berdiri dan tentu saja di bantu oleh Al.
"Saya sudah bicara dengan Bu Andin,doula yang akan membantu Bu Yasmin. Nanti di dalam silahkan Bu Yasmin keluarkan segala unek-uneknya agar lebih tenang dan tekanan darahnya bisa kembali normal" ucap Dokter Gita setelah keluar dari ruangan doula Andin.
Aldebaran menuntun Yasmin memasuki ruangan sejuk dan penuh estetik ini. Bisa dibilang,ini tempat yang nyaman untuk menghabiskan waktu terlebih ketika banyak pikiran. Warna cat tembok dan hiasan yang mendukung,membuat Al berdecak kagum walau baru sampai depan pintu.
"Silahkan masuk Pak, Bu" ucap seorang wanita berpakaian sopan dengan rambut sebahunya yang dibiarkan terurai.
Yasmin duduk di sofa empuk yang ada di ruangan Andin. Lilin aromaterapi merasuk ke hidung membuat perasaan dan pikiran Yasmin juga tenang dan tentu saja Aldebaran duduk juga di samping Yasmin.
"Baik Pak,Bu perkenalkan saya Maurandini Febrianti,doula yang akan membantu Bu Yasmin agar lebih siap menjalani hari-hari menuju persalinan" wanita itu memperkenalkan diri dan memberikan tangannya untuk berjabat dengan Yasmin dan Aldebaran
Ketika Andin bersalaman dengan Al,pria itu seketika terpaku. Bola mata berwarna hazel milik Andin membuatnya tak ingin berpaling dari situ.
Namun Akhirnya,Andin melepaskannya dan mengarahkan mereka masuk ke ruangan yang ternyata lebih sejuk dari sebelumnya.
Dengan konsep warna hijau,ruangan ini dipenuhi lampu yang tidak terlalu terang namun terasa menghangatkan tubuh. Jendela kecil-kecil yang menghadap ke luar rumah sakit juga terpasang menambah kesan ventilasi udara yang baik. Tak lupa,ada beberapa karya sulaman tangan berbentuk anggota tubuh bayi,ibu hamil dan keluarga bahagia yang terpajang di ruangan dinding ini.
"Sejuk sekali Mbak,semoga Yasmin bisa lebih tenang" ucap Al tiba-tiba.
"Semoga ya Pak,saya akan membantu Bu Yasmin"
Mereka duduk selonjoran di karpet bulu yang empuk karena permintaan Yasmin.
"Baik Bu, sekarang pejamkan mata Bu Yasmin dan pegang perut ibu dengan kedua tangan. Bayangkan kalau si kecil sedang Bu Yasmin dekap" ujar Andin dengan tutur kata yang lembut membuat Yasmin seketika menurutinya.
"Ini kehamilan pertama Bu?" Tanya Andin
"Kedua Mbak" kini Aldebaran yang menjawab.
"Iya Mbak Andin,ada putri saya sedang sekolah bernama Reyna" Yasmin menimpali.
"Baik kalau begitu. Sekarang Bu Yasmin ikuti kata-kata saya ya"
Yasmin mengangguk sembari terpejam dan mendekap perut buncitnya.
"Panggilan anak-anak untuk Bu Yasmin apa ya?"
"Bunda"
"Baik,ikuti kata-kata saya ya"
"Anak Bunda,kita berjuang sama-sama ya. Kamu baik-baik di perut Bunda" ujar Andin mulai memberikan afirmasi.
"Anak Bunda, kita berjuang sama-sama ya. Kamu harus baik-baik aja di perut Bunda" kini Yasmin mulai berucap
"Bunda sayanggg sekali sama kamu. Nanti kita kumpul bareng-bareng di rumah,sama kakak Reyna juga" kembali Andin berucap dan tentu saja diikuti oleh Yasmin.
Aldebaran berulang kali menatap Andin. Sorot matanya,hidung mancungnya,bibir tipis dan suara lembut itu membuat Al merasa Andin sempurna sebagai seorang wanita.
Yasmin makin mendekap erat perutnya. Tak terasa air mata mengalir membasahi pipi wanita hamil itu.
"Yasmin. Jangan nangis" ucap Al menenangkan dan memeluk Yasmin,melupakan sejenak bayangan wajah Andin yang begitu cantik.
Sementara Andin dengan sabar dan telaten membantu menenangkan Yasmin dan berulang kali menyuruh Yasmin mengatur nafasnya.
30 menit kemudian,sesi afirmasi yang diberikan doula Andin telah usai. Aldebaran dan Yasmin yang tentu saja sudah lebih tenang mulai meninggalkan ruangan itu.
"Terimakasih ya Mbak Andin, nanti saya akan ajak Kak Al kesini lagi"
Andin tersenyum menanggapi sedangkan Aldebaran makin terpanah saja melihat senyuman manis wanita ini.
"Baik Bu,kalau ada yang ingin dibicarakan bisa hubungi saya"
"Iya. Kami pamit ya Mbak Andin" kini Al yang berucap dengan senyuman yang diberikan pada wanita itu.
Andin mengangguk lalu mengantarkan mereka sampai pintu ruangannya. Kini Andin kembali sendiri dan merasa sepi di ruangan senyaman ini. Kosong dan hampa juga tak percaya atas apa yang telah terjadi di kehidupan nyata nya.
"Bang Rafli,aku masih nggak menyangka ternyata kamu seperti ini"
Andin membuka ponselnya dan mendapati sebuah pesan dari seorang yang barusan ia gumamkan.
'Abang hari ini nggak pulang,
kamu jangan cari aku
Apalagi laporan ke Mami Papi''"Pasti kamu tidur sama selingkuhanmu itu kan Bang"
Andin masih saja bicara sendiri. Tak ada air mata yang jatuh,sebulan ini sudah cukup malam-malam nya dipenuhi seluruh tangisan kepedihan. Kini ia berusaha bangkit walau tentu saja sekali sulit sebab permasalahan rumah tangganya ini begitu rumit.
×××××××××
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Andin
FanfictionIni tentang keinginan seorang pria bernama Aldebaran Adam Jarvis untuk mengejar cinta dari wanita muda berusia 25 tahun yang bernama Maurandini Febrianti. Kehidupan Al seketika berubah semenjak ia mengenal Andin. Kini, segala yang ada di pikiran Al...