Aladin >39

1.7K 244 13
                                    

~~ All About Andin ~~

Tiba di rumah, rupanya Andin terlihat sudah mengantuk. Wanita itu segera bersih-bersih kemudian memakai baju tidur dan rebahan di kasur. Sementara suaminya terlihat tersenyum gemas lalu menyusul istrinya setelah ia bersih-bersih juga.

"Capek banget ya anak papa" Aldebaran mengusap perut istrinya yang sedang berbaring.

"Iya Papa, seharian ini Mama ajakin aku jalan-jalan terus ketemu temen Papa" jawab Andin dengan lucunya menirukan suara anak kecil membuat Al lantas mengecup kening tulang rusuknya itu.

"Gemes banget kamu Ndin" Al mengunyel-unyel pipi Andin yang semakin hari semakin chubby.

Andin hanya tersenyum diperlakukan seperti itu, kemudian ia mengacak pelan rambut suaminya dan menyentuh jambang juga brewok yang mulai menutupi sebagian dagu Al.

"Ini cukur Mas" pinta Andin dengan santai.

"Kenapa?Tadinya mau saya panjangin"

"Nggak mau ih aku geliii" kata Andin sambil bergidik. Membayangkan bulu-bulu itu akan menusuk kulitnya dan membuatnya geli.

"Tapi enak kan?" Al mendekatkan brewoknya pada tangan kanan Andin.

"Geli ih Mas, apalagi kena yang lain" Andin menutup matanya dan merasa kegelian.

"Yang lain apa? Biar kita coba, segeli apa kamu kena brewok saya" Al masih saja menggoda istrinya dan membawa wanita itu ke pelukan. Selimut pun ia naikkan sebatas dada, membuat Andin tenggelam di dalamnya.

"Ihhh Mas" Andin terlihat malu-malu mau atas kelakuan Aldebaran.

"Ndin, apa boleh?" Tanya Al sembari menatap sorot mata istrinya.

"Kamu mau jengukin adek?" Tanya Andin to the point

"Iya Ndin, saya Kangen" kata Al dengan jujur. Andin menahan senyumnya. Al sangat menggemaskan ketika sedang 'minta'.

"Boleh kok Mas, aman. Asal jangan terlalu cepat-cepat. Kasihan anak kamu takut keganggu Bobonya" jawab Andin sambil tersenyum dan tangannya membelai wajah tampan Aldebaran.

Akhirnya Al mengangguk dan mulai mencium kening, kedua mata Andin, pipi, dagu dan terakhir bibir tipis istrinya yang menjadi candu.

Andin membuka mulutnya. Memberikan akses untuk suaminya lebih dalam lagi menjamah tubuhnya. Al terlihat sangat bergairah namun hati-hati. Perlakuannya membuat Andin terbang dan serasa menjadi orang yang paling beruntung.

"Emhhhh" lenguh Andin kegelian. Kala Al mulai menyentuh lehernya. Brewok itu membuatnya geli namun nikmat.

Al pun mulai membuka baju tidur Andin yang berbahan satin. Ia menyentuh kedua dada istrinya yang terlihat tidak muat ketika ia genggam.

"Ahhhh Mashhhh"

Desahan Andin mulai terdengar memenuhi seisi kamar ketika Al menyantap kedua dadanya, mempermainkan dengan lidah dan giginya. Dari kanan ke kiri, begitu saja sebalikya sampai Al puas. Namun sepertinya pria itu tak pernah puas bila sudah melihat aset Andin.

"Kayak bayi kamu Mas" kata Andin di tengah-tengah aktivitas mereka.

Al menatap mata Andin dari bawah, ia tak melepaskan dada Andin dari mulutnya dan hanya tersenyum.

Setelah itu Al mulai bangkit membuka bajunya sendiri hingga tanpa sehelai benang pun. Kemudian ia membantu Andin melepas keseluruhan baju tidurnya hingga kini mereka berdua berada di balik selimut dengan keadaan polos.

Al dengan pemikirannya, tiba-tiba semakin turun setelah menciumi perut Andin. Kini ia berada di depan surga dunianya. Ia hanya menciumi tanpa melesakkan lidahnya ke dalam sana. Al pun tak memasukkan jarinya karena takut 'menggangu' bayi mereka.

All About AndinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang