Aladin > 8

2.3K 312 77
                                    

~~ All About Andin ~~

"Ayo duduk Mbak Andin. Ini biar jadi ucapan terimakasih dari keluarga Jarvis karena kebaikan Mbak Andin sama saya, Yasmin dan Reyna" ucap Aldebaran ketika mereka tiba di meja yang terlihat sudah di reservasi.

"Terimakasih Pak" balas Andin singkat dengan senyum sopan nya.

Pramusaji pun melayani mereka dan mencatat semua pesanan.

Tak lama makanan pun datang. Keluarga Jarvis dan juga Andin menyantap semua makanan itu hingga tandas tak tersisa.

Reyna terlihat mengelusi perutnya sambil bersandar pada kursi makan. Bocah itu menatap Yasmin lalu menghampiri Bundanya.

"Bunda,aku pengen ke toilet" ujar Reyna.

"Ayo Kak kita ke toilet ya, Bunda juga kebelet nih" jawab Yasmin lalu menuntun Reyna menjauhi meja itu setelah berpamitan pada Aldebaran dan Andin.

Kini kecanggungan hadir di antara mereka. Namun Aldebaran segera berusaha mencairkan suasana.

"Gimana makanannya? Enak?" Tanya Aldebaran yang duduk tepat di hadapan Andin.

"Iya Pak,makasih ya"

"Kamu kayaknya harus ubah panggilan sama saya deh"

Andin mengerutkan keningnya,"Maksud Pak Al bagaimana ya?"

"Kamu jangan panggil saya Bapak karena saya belum jadi bapak-bapak apalagi berkeluarga"

Ucapan Aldebaran sontak membuat Andin menurunkan alisnya,berpikir kenapa Aldebaran bisa berkata demikian.

"Iya,Yasmin bukan istri saya dan Reyna bukan anak saya"

Kalimat itu benar-benar membuat Andin terdiam untuk beberapa saat sambil mencerna semua ucapan pria dihadapannya, takut-takut kalau ia berhalusinasi atau pria ini yang berbohong padanya.

"Memangnya selama ini kamu mengira kami itu keluarga yang terdiri dari Ayah,ibu dan anak-anaknya ya?"

Andin mengangguk pelan dengan ekspresi yang masih bingung.

"Iya Pak,saya pikir Pak Al mengantar Bu Yasmin,istri bapak untuk check up kandungan dan Reyna adalah putri pertama kalian"

Aldebaran menghembuskan napas kasar,"Emang saya kelihatan setua itu ya?"

Setelah mendengar pertanyaan Aldebaran,Andin mulai sedikit terkekeh karena pertanyaan itu.

"Nggak kok,eh gimana ya. Ya saya kan mikirnya positif gitu kalau kalian pasangan suami istri"

"Bukan Andin,Yasmin adik kandung saya dan Reyna keponakan saya"

Andin kembali mencerna ucapan pria yang ternyata belum berkeluarga ini.

"Beneran?" Tanya Andin sekali lagi. Wanita ini tak serta merta percaya,Karena terkadang pria selalu menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.

"Iya,ngapain saya bohong. Selama ini mungkin banyak yang mengira seperti kamu. Tapi,nyatanya nggak seperti itu Ndin. Suami Yasmin meninggal 6 bulan lalu karena serangan jantung. Saat itu kondisi Yasmin sedang hamil muda dan tentu saja saya sebagai kakaknya nggak tega. Maka semenjak saat itu saya bertanggung jawab penuh atas Yasmin, Reyna dan bayi dikandungan Yasmin"

Andin tertegun. Merasa masih belum percaya atas semua cerita yang mengalir dari bibir Aldebaran. Wanita itu langsung menatap Aldebaran dengan intens dan terkesan mengintimidasi.

"Kamu nggak percaya?" Tanya Aldebaran yang tau akan tatapan Andin.

"Bukan begitu,saya cuma memastikan Mas,ehhh biarin kan saya panggil gitu? Karena kamu katanya belum jadi bapak-bapak" tutur Andin

All About AndinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang