Mumpung udah buka puasa, inget ya jangan dibaca pas lagi puasa wkwkw
*
*
*
~~ All About Andin ~~Hari demi hari Andin lalui dengan kebahagiaan, terlebih ketika melihat perutnya yang semakin membuncit. Wanita itu akan senyum-senyum sendiri di depan cermin. Terkadang Al akan menghampiri Andin dari belakang dan ikut mengelus perut istrinya itu.
"Makin gemes aja ya Mas, semoga dia baik-baik aja disini" kata Andin sambil menyatukan tangannya dengan tangan Al yang masih mengelus pelan perutnya.
"Aamiin... Makin hari kamu juga makin gemes, ini apalagi makin nggak muat dipegang" rupanya tangan Al merambat ke atas dan menyentuh dua gundukan milik istrinya yang ketika digenggam oleh satu tangan, sudah tak muat.
"Ihh kamu ini" Andin menyentuh tangan suaminya yang sedang gencar menyentuh benda kenyal tersebut.
Andin terpejam menikmati sentuhan suaminya, ia begitu terbuai sampai-sampai membiarkan tangan Al yang sudah merambat kemana-mana.
"Mhhh...Mas..." Lenguhan mulai terdengar di kamar mereka, suasana pagi ini terasa makin intim.
"Mas Al... ahhhh" tepat setelah Andin mendesahkan nama Al cukup panjang, pria itu menghentikan semua kegiatan yang barusan dengan semangatnya ia lakukan.
"Nanti kita lanjutin ya, sekarang kamu siap-siap dulu takut udah ada tamu yang datang" kata Al menarik diri dan membantu Andin membetulkan pakaiannya.
"Maafin ya saya nggak bisa kontrol hasrat" Al berkata lalu mengecup pelan kening Andin.
Wanita itu tersenyum dan mengangguk. Andin merasa diperlakukan begitu spesial.
"Nggak apa-apa sayang, udah kewajiban aku melayani kamu" jawab Andin lalu mengalungkan tangannya di leher Al dan mendekati bibir suaminya. Mereka bertaut cukup lama dengan ritme santai namun pasti,ciuman itu berubah menjadi lumayan liar. Andin tersenyum melepas tautan mereka. Wanita itu tau, usia mereka masih produktif. Tentu saja gairah masing-masing akan cepat sekali naik bila sedang berduaan.
Setelahnya, merekapun turun ke bawah dengan pakaian couple berwarna hijau yang sudah melekat di tubuh pasangan bucin itu.
"Nih calon Mama papa udah turun" kata Angga kepada beberapa sanak keluarga yang sudah hadir disana.
"Bajunya serasi gini, ponakan gue pasti seneng tuh di dalam perut" balas Brian, adik bontot nya Angga.
"Iya hahaha do'ain ya semoga anak dan bini gue sehat terus" Al pun ikut menanggapi pembicaraan mereka dengan tangan yang tak lepas dari pinggang Andin.
"Ibu, gimana kabarnya? sehat?" Andin memeluk tubuh Bu Wina yang sedang memangku Chyara.
"Alhamdulillah Ndin. Kamu gimana? Bayinya baik-baik aja kan di dalam perut Bu doula?" Balas Bu Wina setelah melepas pelukan mereka.
Andin sedikit terkekeh gemas membuat Al terpanah melihat senyuman istrinya dengan pipi yang semakin hari semakin menggembung.
"Alhamdulillah aku juga baik Bu, mudah-mudahan bayi juga sehat-sehat terus" jawab Andin dengan tangan yang berada di atas perutnya.
Michi pun menyentuh perut Andin, merasakan tanda kehidupan disana.
"Ada morning sick atau ngidam Ndin?" Tanya Michi. Sementara Al, Angga dan Brian fokus pada topik mereka masing-masing.
"Ada kak, bahkan tadi pas baru bangun juga masih mual. Kalau ngidam sih nggak terlalu sering, tapi waktu itu Mas Al juga ngidam" jawab Andin sambil membayangkan hari-harinya sebagai calon Mama.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Andin
FanfictionIni tentang keinginan seorang pria bernama Aldebaran Adam Jarvis untuk mengejar cinta dari wanita muda berusia 25 tahun yang bernama Maurandini Febrianti. Kehidupan Al seketika berubah semenjak ia mengenal Andin. Kini, segala yang ada di pikiran Al...