~~ All About Andin ~~
Hari telah hampir pagi. Andin membuka mata dan mendapati di sampingnya ada Rafli yang sedang tertidur namun dengan posisi membelakanginya. Ini sudah bagaikan neraka untuk Andin. Hampir dua bulan setelah Rafli mengucap akad di depan Papanya dan semua orang, sikapnya langsung seperti ini. Dari awal mereka melewati malam pertama, Rafli tak pernah sekalipun meliriknya. Malam-malam mereka lewati dengan saling membelakangi tubuh masing-masing.
Andin bingung,untuk apa dirinya dijadikan istri kalau akhirnya seperti ini. Awal mereka bertemu, Rafli begitu manis. Pria itu tak ingin berlama-lama berpacaran dengan Andin dan dalam kurun waktu dua bulan semenjak bertemu, Rafli sudah mengajak Andin menikah. Tentu saja kedua orangtua Andin setuju, sebab ada pria yang begitu berani langsung melamar putrinya.
Merekapun menikah di sebuah ballroom hotel yang sudah di sewa dan tentu saja sangat mewah. Sebagai seorang anak dari pemilik toko kain yang membuka cabang di beberapa daerah, pernikahan Rafli dan Andin bak pasangan ratu dan raja.
Kala itu, Andin merasa menjadi wanita paling beruntung. Memang,Rafli begitu memperhatikannya sebelum mereka menikah. Tak segan,Rafli sering memberikan beberapa hadiah untuk Andin.
Tapi kini kebahagiaan itu berubah seratus delapan puluh derajat, Andin seringkali merenung. Apa salah dirinya dan mungkin keluarganya hingga Rafli mencampakkan bahkan tak menyentuh Andin ketika mereka sudah resmi menjadi sepasang suami istri.
'Drtttt.....Drrttt'
Andin membuyarkan lamunan tentang nasib pernikahannya dan segera menghampiri suara getaran dari handphone yang ia yakini berada di dalam laci nakas.
"Hp Bang Rafli,apa aku angkat aja gitu ya? Siapa tau masalah pekerjaan"
Dengan keberanian yang entah darimana,Andin akhirnya mengangkat telepon itu karena memang tak ada nama yang tertera disana.
"Morning baby,Lagi apa kamu?"
Ujar suara diseberang sana membuat Andin refleks menjatuhkan handphone suaminya.
Rafli yang sedang tertidur menghadap ke dekat nakas jelas kaget dan buru-buru membuka matanya. Sedangkan telepon masih saja tersambung dengan suara laki-laki yang terus menyebut 'halo baby'
Bergegas Rafli mengambil handphone yang tergeletak itu dan langsung mematikan sambungan telepon.
"Andin,kenapa kamu begitu lancang?" Ucapnya dengan nada marah. Sedangkan Andin yang masih tak percaya atas apa yang barusan di dengarnya masih terdiam mematung dengan tatapan kosong.
"Bang,tolong jelasin semua yang terjadi barusan. Itu suara laki-laki kan?" Ujar Andin malah balik bertanya. Entahlah mungkin ia sudah geram selama ini tak diperlakukan dengan baik oleh Rafli.
"Bukan urusan kamu ya Andin"
Rafli bergegas keluar kamar sambil mengantongi hp ke saku celananya.
"Bang,aku istrimu. Segala urusan kamu juga aku berhak tau" ucap Andin sambil berteriak.
Tapi Rafli langsung masuk ke kamar mandi,tanpa memperdulikan semua perkataan Andin.
Wanita itu segera duduk di sofa yang ada di kamar mereka. Andin terdiam sejenak sambil mengatur napas yang tak beraturan.
Tangisan pilu mendadak menyelimuti ruangan besar yang di sebut 'kamar' ini.
"Ma... Sebenarnya aku nggak kuat disini,aku pengen pulang aja Ma,tapi aku nggak mau jadi istri yang nggak baik karena meninggalkan rumah tanpa seijin suaminya" dalam hati Andin berucap demikian,tak kuasa menahan semua ini sendirian. Ia tekan kuat-kuat dadanya yang terasa sesak. Tak ada bahagia semenjak Rafli menikahinya. Andin merasa terbelenggu di balik status ini.
××××××××
Siang harinya Andin bersiap ke rumah sakit, menjalani tugasnya sebagai doula. Setelah tadi pagi menangis sendirian karena setelah Andin berteriak kencang, Rafli tak kembali ke kamar hingga siang hari dan rumah nampaknya juga sepi.
Wanita dengan sejuta luka itu memasuki ruangan kerjanya dengan lesu. Namun panggilan dari luar pintu segera membuyarkan lamunan Andin.
"Bu,ada pasien yang ingin mengobrol dengan ibu,apa bisa sekarang juga?" Ucap suster yang bernama Merry.
"Boleh, dipersilahkan masuk aja deh" jawab Andin.
Ia pun mulai menjalankan tugasnya, memberikan motivasi untuk para ibu hamil yang datang menemuinya.
"Silahkan ibu letakkan jari jempol di lubang hidung sebelah kanan,lalu ibu tarik napas dan hembuskan perlahan. Lakukan berulang-ulang ya Bu,sampai napas ibu terasa lebih rileks" ucap Andin dengan sabar.
Tak terasa ada lima ibu hamil yang hari ini berkonsultasi dengannya. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam. Andin bersiap pulang dengan rasa sedih yang kembali menjalar. Tadi ia melupakan semua masalah dengan suaminya karena ingin fokus bekerja. Namun ketika pekerjaan hari ini telah usai, Andin kembali merenungi. Sepanjang jalan menuju pintu utama rumah sakit, Andin berjalan pelan dengan pikiran yang menerawang jauh.
"Kenapa ada seorang pria yang memanggil suaminya dengan sebutan baby?"
"Apa tadi seorang wanita?"
"Siapa dia? Selingkuhan Bang Rafli?"
Tapi ada yang janggal di dalam benak Andin yang belum terpecahkan.
Ia masuk ke dalam taksi online pesanannya dan terpejam sesaat ketika mobil itu mulai melaju.
××××××××
Aldebaran,pria itu masih menatap layar laptop walau waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Alih-alih soal pekerjaan,tapi Al masih membaca dan merenungi setiap informasi yang diberikan oleh Rendy tempo hari.
"Maurandini Febrianti. Berusia 25 tahun. Lulusan S2 psikologi klinis di universitas swasta daerah Jawa Barat." Gumam Al dengan bersemangat.
Ia baru sempat membuka informasi tentang Andin karena pekerjaannya yang sedang menumpuk.
"Andin sudah menikah?"
Al langsung membulatkan kedua bola matanya ketika melihat status Andin.
"Januari 2022,tanggal 3 dengan seorang pengusaha kaya di bidang industri kain bernama Rafli Iskandar"
"Pantes aja Andin kelihatan menghindari gue"
"Pernikahan mereka mendadak?" Tanyanya pada diri sendiri dan agak terkejut ketika melihat beberapa artikel yang menyoroti pernikahan Andin dan Rafli. Jelas saja bisa sampai masuk artikel karena ini pernikahan seorang keturunan pengusaha kaya.
"Setelah sekitar tiga bulan saling mengenal,mereka memutuskan untuk menikah" Aldebaran masih membaca artikel itu. Terdapat foto Andin dengan gaun mewah rancangan desainer ternama.
"Tapi entah kenapa,gue cinta sama dia. Walau dia udah jadi istri orang. Gapapa,gue tunggu janda dia" celoteh Al refleks dan setelahnya ia tertawa kecil. Andin telah mengubah dunianya dan kini semua tentang Andin berputar di pikiran Al. Pria itu rupanya belum mengetahui kalau ternyata ada yang tak beres di pernikahan Andin,wanita yang menjadi incarannya.
×××××××
See u next part....Jangan lupa vote + komen
Semangat puasanya!
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Andin
FanfictionIni tentang keinginan seorang pria bernama Aldebaran Adam Jarvis untuk mengejar cinta dari wanita muda berusia 25 tahun yang bernama Maurandini Febrianti. Kehidupan Al seketika berubah semenjak ia mengenal Andin. Kini, segala yang ada di pikiran Al...