Aladin > 43

1.2K 203 17
                                    

~~ All About Andin ~~

"Oh iya Mas gimana kondisi Bunda Yasmin?" Tanya Andin setelah mereka puas berendam.

"Yasmin harus dioperasi supaya GERD nya nggak kambuh lagi"

Andin sontak membulatkan matanya hingga gerakan tangan Aldebaran yang sedang mengusap perut buncit Andin pun terhenti.

"Operasi supaya nggak asam lambung lagi kan mas? Berarti udah parah ya" kata Andin sambil kembali mengarahkan tangan Al ke atas perutnya.

"Iyaa,tapi dokter masih pantau kondisinya karena Yasmin juga punya riwayat darah rendah."

"Saya benar-benar kaget karena penyakit Yasmin separah ini. Apalagi kamu juga lagi ada masalah di lingkungan SMA kamu"

"Mas, sekarang kamu harus fokus ke satu dulu. Kamu fokus dulu ke bunda Yasmin. Masalah fitnah itu aku sebenarnya nggak mau usut lagi ya Mas karena itu sama aja membuka aib dan sesuatu yang selama ini aku lupakan. Tapi kalau terus-terusan gini aku malah khawatir akan mempengaruhi karir kita berdua Mas" kata Andin dengan mimik wajah serius namun penuh kecemasan.

"Iya Ndin saya paham, akan saya usut siapa yang menyebarkan ini semua. Kamu tenang aja" Aldebaran memberikan dada bidangnya untuk Andin dan merekapun berpelukan hangat.

×××××××

"Pa, kalau dede bayi di perut mama itu laki-laki atau perempuan?" Tanya Reyna yang sedang menikmati sore hari di gazebo taman belakang. Sementara Raisha sedang bermain boneka juga disana.

"Papa sama mama belum tau, waktu diperiksa dedenya ngumpet" jawab Al sambil tersenyum membayangkan kala mereka terakhir checkup, paha bayi itu menutupi jenis kelaminnya sehingga dokter tak bisa mendeteksi.

"Wahh kayaknya dede malu jadi ditutupin pakai paha" canda dokter Febri waktu itu membuat Al dan Andin juga tertawa.

"De,ini mama sama Papa, coba lihat sebentar" kata Andin sambil mengusap perutnya. Terlihat gerakan dari dalam sana namun malah semakin membuat tertawa karena bayi di kandungan Andin malah berputar arah dan menunjukkan bokongnya.

"Nanti coba lagi aja dok, mungkin anak kami masih pengen merahasiakan dari Mama dan papanya" Al pun ikut bicara setelah gemas melihat tingkah anak pertamanya.

"Jadi kita belum tau ya, padahal Reyna penasaran" pikiran Aldebaran kembali ke semula, sedang mengobrol dengan Reyna setelah barusan sekilas ingatannya pada bayi yang ada di kandungan Andin.

"Iya kak, nanti kalau udah ketahuan papa kasih tau ya" jawab Al sambil mengusap kepala reyna.

"Papaaaa.... Iniiii" tiba-tiba raisha datang dan memberikan boneka beruang pada Aldebaran.

"Gendong sama Papa?" Tanya Al memastikan karena bocah itu juga sedang menggendong boneka koala.

"Iyaaa bayiiii" kata Raisha sambil mengangguk-angguk lucu.

Tak lama Andin pun datang membawa puding ke hadapan mereka.

"Woww puding" Reyna bertepuk tangan membuat Raisha pun ikut-ikutan

"Mauuu Mau mauuu" kata raisha dengan girang.

"Sebentar ya disimpan dulu diatas meja"

"Ini untuk kakak Reyna dan ini untuk Raisha" Andin memberikan dua mangkuk kecil ke hadapan Kakak beradik itu.

Mereka berdua langsung menyantapnya sementara Aldebaran masih terdiam sambil menggendong boneka beruang tadi.

"Mas latihan gendong bayi?" Tanya Andin memastikan.

All About AndinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang