Aladin > 45

1.6K 173 15
                                    

~~ All About Andin ~~

"Saya yang harusnya minta maaf, perkataan Mama sama Papa pasti bikin kamu nggak nyaman. Maaf ya Ndin" Aldebaran mengelus kedua tangan Andin dan mengecupnya.

Andin menggeleng kuat-kuat, "Nggak Mas, Mama dan Papa kamu bicara apa adanya, sesuai fakta. Aku yang sadar diri Mas"

"Sekarang kamu nggak usah mikir macam-macam Ndin. Saya bukan orang yang sempurna, justru hidup saya sempurna semenjak ada kamu. Saya mohon juga jangan mikir seperti tadi ya. Jangan pernah minta berpisah, saya sangat sedih" Aldebaran menundukkan kepalanya, merasa belum bisa menjadi suami yang baik untuk Andin sehingga istrinya sampai tersakiti seperti ini.

"Mas, maaf ya aku juga tadi emosi sesaat. Aku nggak mikirin perasaan kamu. Aku cuma mikir kalau masalah ini karena kehadiran aku. Maaf Mas, aku nggak akan bicara seperti tadi lagi" Andin langsung menenggelamkan wajahnya ke dekapan Aldebaran.

Mereka pun berpelukan hangat setelah saling memaafkan. Dalam hati Aldebaran, ia sudah merencanakan strategi yang tepat untuk orang yang sudah menyebabkan ini semua.

××××××××××

"Al, papa sudah menemukan pelakunya" ketika hendak masuk ke dalam mobil masing-masing, Papa Hatta tiba-tiba bicara seperti itu membuat Aldebaran menoleh dengan cepat.

"Siapa pa? Berikan datanya!" Kata Al sedikit memaksa. Mendengar kata 'pelaku' saja, Al sudah emosi.

"Ini. Papa harap kamu segera urus semuanya Al" papa Hatta memberikan beberapa lembar kertas berisi informasi lengkap. Lalu pria itu masuk ke dalam mobil dan menuju ke kantornya.

Sementara Aldebaran,pria itu masuk ke dalam mobil terlebih dahulu dan langsung membuka kertas itu.

Ia membulatkan matanya, mengepalkan tangan dan langsung meninju setir mobil yang tepat berada di depannya.

"SIALAN! AWAS AJA LU. NGGAK AKAN ADA AMPUN DARI GUE!!"

Setelahnya, ia langsung melajukan mobil menuju kantor dan membuat perhitungan kepada orang yang beberapa waktu ini telah memporak-porandakan keutuhan keluarga Jarvis.

"Rendi, hubungi orang-orang yang waktu itu membantu saya mengungkap kasus keji mantan suami Andin. Suruh mereka menghadap saya"

"Gara dan Pak Bono? Baik pak secepatnya saya akan kabari mereka" kata Rendi sambil mengangguk paham.

Tak lama kemudian, sekitar jam istirahat ada dua orang berperawakan tinggi menghadap ke ruangan Aldebaran. Pria yang sedang disibukan oleh pekerjaannya itu menoleh dengan cepat ketika Rendi datang dengan Gara dan Pak Bono.

"Silahkan duduk"

"Baik pak, jadi bagaimana masalahnya?"

"Cari orang ini, bawa ke hadapan saya!" Aldebaran memberikan dokumen yang tadi pagi ia dapat dari Papa Hatta.

"Siap Pak" kata kedua pria yang memang sudah mengabdi pada Aldebaran itu.

"Maaf sebelumnya pak, saya belum menemukan hacker yang handal untuk membantu bapak memecahkan kasus ini" Rendi pun ikut bersuara dan merasa bersalah.

"Tidak apa-apa Ren. Sekarang tugas kalian bertiga cari dan awasi gerak-gerik orang ini. Urusan hacker, orang kepercayaan Papa saya bisa mengatasinya" dengan sorot mata yang tajam, Aldebaran melihat kedepan dan memandangi jendela ruangannya. Ia tak ingin bertele-tele lagi, masalah ini harus segera usai sebelum syukuran 7 bulanan Andin.

"Bagaimana? Kalian mengerti kan?" Tanya Al sambil mengangkat sebelah alisnya.

"Mengerti Pak. Dua hari lagi kami akan menemukan orang ini" sahut Pak Bono menyanggupi

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

All About AndinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang