~~ All About Andin ~~
Hari-hari berlalu. Andin juga sudah mengikhlaskan kepergian ayah Rahmat. Wanita itu sudah mulai kembali bertugas di rumah sakit. Hari ini ada jadwal untuk sesi bersama tiga ibu hamil,salah satunya Yasmin.
Andin bersiap dengan kemeja dan celana kulotnya. Rambutnya dikuncir satu namun ada sebagian yang disisakan membuat kesan gemas melekat dalam dirinya. Make up yang simpel namun tetap elegan juga dapat menambah pesona seorang Maurandini Febrianti sebagai doula di RSIA Bunda Mulia.
"Selamat pagi Bu Fira, gimana kabarnya?" Tanya Andin pada salah satu ibu hamil yang baru datang bersama suaminya.
"Alhamdulillah kabar baik Mbak"
"Kita langsung mulai sesi afirmasi nya ya" ucap Andin mengajak ibu hamil itu duduk lesehan di atas matras.
Sesi afirmasi pun dilakukan dengan tenang dan santai. Andin begitu sabar menghadapi ibu hamil yang seringkali berubah-ubah pendirian. Wanita yang belum pernah mengandung itu sudah menjiwai bahkan sudah siap menjadi seorang ibu. Namun, pernikahannya yang tak wajar membuat Andin mengurungkan niat kalaupun nanti Rafli menginginkan hak nya.
Kini ibu hamil itu sudah beranjak dari ruangannya dan Andin termenung di atas kursi kerjanya. Menatap sekeliling kamar. Ia tak paham bagaimana harus menjalani hari-hari ini. Tak tega rasanya bila harus mengeluh pada Mama Kinar karena wanita itu sudah cukup menderita di masa muda nya. Maka Andin hanya memendam semua keluh kesahnya ini sendiri.
"Aku nggak bisa diem aja,aku harus cari tau penyebab Bang Rafli nggak nganggap aku sebagai istrinya"
××××××××
"Reyna nanti jangan ganggu Bunda ya,kasian Bunda" ucap wanita lebih dari setengah abad itu pada cucu pertamanya.
"Iya Neney,aku baik kok. Nanti aku tungguin Bunda sebelum Papa datang" jawab reyna dengan senyuman membuat mama Nuri menciumi pipinya gemas.
"Udah siap?" Tanya Mama Nuri pada Yasmin yang menghampiri kamar Reyna dengan perut besarnya.
"Udah Ma,aku sama Reyna langsung pamit aja ya" Yasmin mencium tangan Mama Nuri diikuti oleh Reyna.
"Nggak apa-apa ya kalian diantar supir soalnya Mama nggak enak badan gini takut malah makin drop" ucap Mama Nuri.
Yasmin mengangguk singkat. "Iya Ma,kan ada Reyna yang nemenin ya. Anak bunda ini mau nemenin bundanya periksa adik"
Yasmin mengecup pucuk kepala reyna dan mengusap rambut halus putri pertamanya.
"Iya Neney tenang aja,aku bakalan jagain bunda dan adik" suara reyna membuat Mama Nuri dan Yasmin tersenyum gemas.
Ibu dan anak itupun berangkat menuju RSIA Bunda Mulia diantar supir. Tiba di sana, Yasmin dengan reyna langsung menuju ruangan Dokter dan setelahnya pergi ke ruangan Andin.
"Selamat sore Bu Yasmin, Eh ada Reyna juga" sapa Andin ketika mereka baru masuk ke dalam ruangannya.
"Sore Mbak Andin,iya nih reyna mau nemenin bundanya" jawab Yasmin.
"Silahkan duduk Bu,reyna boleh main sebelah sana ya" tunjuk Andin pada sudut ruangan yang terdapat meja kecil dengan permainan edukasi di atasnya.
"Iya Tante" jawab Reyna dengan riang.
"Gimana kabarnya bu Yasmin?"
"Alhamdulillah baik, Mbak. Tapi beberapa hari ini sering terjadi kontraksi palsu. Saya bisa tahan kok" jawab Yasmin
"Untuk saat ini saya akan mengajak bu Yasmin untuk melatih pernapasan menjelang kelahiran ya" Andin mulai memposisikan diri dengan duduk di depan Yasmin.
Sesi pun dimulai,Yasmin segera mengikuti apapun yang diperintahkan Andin dan terbukti, perasaannya semakin membaik menjelang proses persalinan anak kedua nya yang diperkirakan kembali berjenis kelamin perempuan.
"Kuncinya Bu Yasmin selalu tenang dan hirup napas juga hembuskan nya secara perlahan,jangan terburu-buru apalagi terpengaruh dengan lingkungan sekitar" saran Andin setelah sesi itu berakhir.
"Baik Mbak,saya paham" jawab Yasmin.
"Bundaaa... Papa Al mana ya? Kok lama?" Reyna tiba-tiba menghampiri Andin dan Yasmin dengan bibirnya yang mengerucut.
"Mungkin sebentar lagi kesini ya. Kita tunggu aja di luar ruangan Tante Andin ya" ucap Yasmin.
"Kalau Bu Yasmin dan Reyna sedang menunggu Pak Al lebih baik disini saja Bu,lagian saya belum ada jadwal pasien lagi untuk hari ini" tawar Andin dengan ramah menatap Yasmin dan Reyna bergantian.
"Boleh kan Mbak? Takutnya saya dan Reyna mengganggu" tanya Yasmin meyakinkan.
"Tentu saja Bu,silahkan Bu Yasmin disini"
Akhirnya sekitar 30 menit Yasmin dan Reyna menunggu di ruangan Andin, Aldebaran pun datang.
"Papa Al..." Ucap reyna sambil merentangkan kedua tangannya.
Aldebaran langsung menghampiri reyna dan menciumi kening anak itu.
"Aku nunggu di ruangan Tante Andin daritadi lho Pa, untungnya Tante Andin baik banget" seloroh reyna dengan nada gemasnya.
"Iya kamu lama banget Kak" Yasmin kini menghampiri Aldebaran dan Reyna juga diikuti oleh Andin.
"Maaf ya,tadi ada meeting dadakan" jawab Al
"Oiya saya belum makan nih,udah hampir malam juga. Gimana kalau kita semua makan malam bareng?" Ajak Al menatap Andin,Yasmin dan Reyna bergantian.
Andin mengerutkan keningnya,merasa tak pantas berada di tengah-tengah keluarga kecil Aldebaran yang terlihat bahagiaaa sekali.
Namun baru saja Andin hendak menolak,Yasmin langsung menyentuh tangan kanannya seraya berkata "Ayo Mbak Andin,ini traktiran dari kami karena Mbak Andin mau menemani saya dan Reyna selama nunggu Kak Al"
Mau tak mau Andin mengiyakan karena merasa tak enak dengan mereka yang memang baik terhadapnya.
Andin pun meminta waktu untuk bersiap-siap sebelum meninggalkan ruangannya dan mereka mengerti lalu menunggu Andin.
Di mobil, seperti biasa reyna duduk di samping Aldebaran sementara Andin dan Yasmin duduk di kursi penumpang belakang.
Bocah yang sebentar lagi resmi menjadi Kakak itu tak hentinya berceloteh gemas tentang apa saja yang dilihatnya ketika menyusuri jalanan.
"Tante Andin,rumahnya di sebelah mana? Nanti aku mau main dong" tanya reyna sambil menoleh ke belakang. Andin tersenyum gemas lalu membelai pipi Reyna.
"Di Jalan Pemuda tepatnya di cluster Flamboyan blok C1" jawab Andin.
Aldebaran segera tersenyum tipis setelah mendengar itu. Ia jadi bisa mendekati Andin secara gampang ketika sudah tau alamat rumah wanita itu. Aldebaran yakin ada yang tak beres di antara rumah tangga Andin dan suaminya. Maka dari itu ia akan mengejar Andin dan mencari tau semua tentang Andin.
××××××××
Bersambung.Sehat-sehat ya semuanya,cuaca lagi sering berubah-ubah.
Selamat hari buku Nasional,jangan lupa biasakan literasi walau secara digital✨
Jan lupa follow,vote dan komen ya bestie!
Aku tunggu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Andin
FanfictionIni tentang keinginan seorang pria bernama Aldebaran Adam Jarvis untuk mengejar cinta dari wanita muda berusia 25 tahun yang bernama Maurandini Febrianti. Kehidupan Al seketika berubah semenjak ia mengenal Andin. Kini, segala yang ada di pikiran Al...