Aladin > 25

4.1K 314 48
                                    

~~ All About Andin ~~

WARNING, ZONA NYAMAN!!

*
*
*

Tiba di kediaman keluarga Jarvis, Andin langsung disuruh untuk ke kamar Al dan mereka harus beristirahat.

"Ndin..." Setelah mereka masuk kamar,Al tiba-tiba memeluk Andin dari belakang dan menyimpan dagunya di bahu Andin sebelah kiri.

"Iya Mas?" Kata Andin sedikit menoleh.

"Saya bahagia sekali akhirnya kita bisa bersama" katanya sambil terpejam dan menghirup aroma leher Andin yang memabukkan.

Andin menggerakkan tangan kirinya menyentuh pipi Aldebaran, "Aku juga Mas, Terimakasih sudah hadir ya. Aku cinta sama kamu"

Aldebaran melepaskan pelukan itu dan Andin segera berbalik untuk menghadap pada Al.

"Saya lebih cinta sama kamu" Setelahnya, Aldebaran langsung mencium kening Andin yang membuat istrinya itu terpejam.

Aldebaran menurunkan wajahnya dan Indra perasa miliknya ia dekatkan pada milik Andin. Napas mereka terasa dekat dan bisa terdengar satu sama lain.

"Kakk...." Suara dari balik pintu terdengar samar memanggil mereka.

Aldebaran segera berbalik badan dan bersiap membuka pintu. Untung adegan yang lebih intim belum terjadi, kalau iya pasti mereka akan merasa kepalang tanggung.

"Iya" kata Al sambil membuka pintu dengan mimik wajah yang sedikit kesal.

"Itu di bawah ada kiriman sofa dari kak Angga, apa langsung masukin ke kamar kakak aja?" Tanya Yasmin tanpa bersalah.

"Iya suruh orang dibawah buat angkutin kesini" jawab Al dengan singkat.

"Yaudah" Yasmin pun berlalu ke bawah lalu Al kembali menutup pintu, Ketika berbalik, Al sudah disuguhkan oleh pemandangan Andin yang hanya mengenakan lingerie berwarna Lilac yang membuatnya tersenyum sumringah.

"Ini sengaja disiapin kamu kan Mas?" Tanya Andin dengan sedikit malu karena ini merupakan pengalaman pertama Andin berpakaian seterbuka ini di depan pria.

"Iya, kamu kok tau?" Tanya Al balik yang merasa senang karena istrinya paham.

"Tadi aku buka lemari yang katanya disiapin buat aku, terus aku Nemu ini. Nggak apa-apa kan aku pakai sekarang?"

"Sangat nggak apa-apa, saya senang kamu pakai ini"

Kemudian Andin tersenyum dan mendekati Al.

"Eh iya, habis ini ada orang mau nganterin sofa hadiah dari Angga. Kamu ngumpet dulu di kamar mandi ya" peringat Al sangat posesif dan kini memeluk tubuh Andin.

"Iya, lagian kak Angga kok ngasih hadiah sofa sih Mas, jarang gituloh ya ngasih sofa ke orang yang nikah" Andin rupanya juga masih belum ngeh dengan apa yang Angga dan Michi berikan.

"Pak Al, maaf kami akan menyimpan sofa" kata penjaga dari balik pintu. Andin segera berlari ke dalam kamar mandi dan Al membuka pintu kamar.

"Silahkan simpan di sana" Aldebaran menunjuk sudut ruangannya yang memang masih kosong.

"Baik" kata dua orang pekerja itu.

Setelah selesai merekapun pamit keluar dan Al kembali menyuruh Andin untuk melihat sofa itu.

Andin langsung membulatkan kedua matanya.

"Jadi ini sofa yang kak Angga maksud" katanya tak percaya.

Sementara Aldebaran yang benar-benar tak paham hanya menunggu perkataan Andin selanjutnya.

All About AndinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang