~~ All About Andin ~~
"Hari ini Andin mau ajak Mama sama Dita makan siang di tempat yang kemarin Andin sama Mas Al makan malam ituloh Ma" kata Andin pagi ini pada Mama Kinar.
Kebetulan ini hari Sabtu,sore nanti Andin sudah ada janji dengan Elsa untuk bertemu di butiknya. Andin ingin memberi pakaian untuk Mama nya dan Dita pula. Sekarang kehidupan Andin fokus pada keluarga. Mumpung ada uang, apa lagi yang dicari selain bahagia dan rasa nyaman.
"Pasti mahal ya Ndin? Sayang ah uangnya" jawab Mama Kinar merasa enggan karena takut merepotkan.
Andin menggeleng dengan cepat dan berusaha membujuk Mamanya.
"Nggak kok Ma,sesekali lah kita makan di luar. Andin mau bahagiakan kalian. Terlebih Dita,yang sangat singkat dapat kasih sayang Papa" cicit Andin dengan suara sendu di akhir.
Mau tak mau Mama Kinar mengiyakan. Sejujurnya ia tak tega melihat kedua putrinya tumbuh tanpa figur seorang Ayah. Namun apa daya,dirinya trauma untuk kembali memulai rumah tangga, terlalu banyak ketakutan terlebih Mama Kinar memiliki dua orang anak perempuan.
Tapi nyatanya kegagalan itu kembali menerpa dirinya. Lewat Andin, Mama Kinar kembali merasakan sakit yang amat dalam. Putri pertamanya yang ia urus sendiri dengan banting tulang tanpa pendamping kini disakiti oleh pria yang ia kira dulu baik sekali dan rumah tangga mereka akan langgeng. Andin dan dirinya lagi-lagi kecewa oleh seorang pria. Entahlah bagaimana skenario Tuhan kedepannya. Mama Kinar ingin anak-anaknya bahagia.
"Dita siap-siap gih,Kata kakakmu hari ini kita bakal makan di luar" ucap Mama Kinar pada Dita yang terlihat sedang membuka laptopnya. Di usianya yang sudah hampir 22 tahun, Dita sudah masuk semester 7. Mama Kinar tentu bangga sekali kalau kedua putrinya kini akan menjadi sarjana.
Dita mengambil prodi ilmu komunikasi di sebuah perguruan tinggi negeri dan mendapat beasiswa. Ini adalah salah satu yang membuat Mama Kinar bertahan, prestasi anak-anaknya yang mumpuni walau keluarga mereka tak utuh.
"Beneran Ma?" Tanya Dita memastikan.
"Iya,tadi Kak Andin udah reservasi katanya"
"Alhamdulillah..." Dita lalu menuju lemarinya dan memilih beberapa pakaian yang akan ia kenakan
××××××××××
"Al, sini Al" pagi ini keluarga Jarvis sedang bersantai di halaman belakang,melihat Reyna yang sedang berenang.
Aldebaran lantas menghampiri papanya dan duduk di sebelah pria itu.
"Papa lihat-lihat kamu sering jalan sama Andin ya? Doula yang bantu Yasmin" selidik Papa Hatta sementara Mama Nuri pun menatap mereka dengan senyuman tipis nya.
"Iya Pa, Al memang punya perasaan lebih sama Andin"
Lantas Mama Nuri langsung menghampiri mereka dan tersenyum bahagia.
"Beneran Al? Jadi kapan mau lamar Andin?" Kata Mama Nuri bahagia,akhirnya Al ingin menikah juga.
"Betul Ma. Sejak pertama kali Al ketemu,memang Al sudah suka pada Andin. Tapi maaf sebelumnya, maaf kalau Mama dan Papa kurang suka dengan latar belakang Andin" kata Al sedikit menunduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Andin
FanfictionIni tentang keinginan seorang pria bernama Aldebaran Adam Jarvis untuk mengejar cinta dari wanita muda berusia 25 tahun yang bernama Maurandini Febrianti. Kehidupan Al seketika berubah semenjak ia mengenal Andin. Kini, segala yang ada di pikiran Al...