Aladin > 14

1.5K 290 59
                                    

~~ All About Andin ~~

"Ndin..." Pria itu duduk di samping Andin yang masih saja menyembunyikan wajahnya.

"Andin..." Dengan perlahan, Aldebaran ya pria yang menghampiri Andin itu dengan sabar memanggil nya.

"Ndin..." Kini Al duduk di samping Andin.

Dengan sedikit kaget wanita itu mulai menampilkan wajahnya yang masih basah.

"Mas Al" katanya sambil berusaha menutupi kesedihannya.

"Tadi saya dengar nama kamu di panggil sama bagian administrasi"

"Iya Mas,sebentar" Andin segera berdiri lalu menghampiri bagian administrasi itu.

Sementara Aldebaran mengantarkan dulu mama Nuri ke mobil beserta supir yang sudah menunggu untuk pulang duluan karena Mama Nuri baru saja selesai check up rutin,lalu setelahnya Al kembali menemui Andin.

"Andin,kamu sedang apa?" Tanya Al kala mereka duduk di tempat tadi ketika mereka bertemu.

"Aku baru aja urus administrasi buat Papa yang lagi di rawat disini Mas"

"Papa kandungku" lanjutnya seolah tau apa yang ada di pikiran Aldebaran.

Pria itu dengan sabar menyimak Andin yang sudah mulai tenang namun matanya sangat sembab.

"Dia kena syok kardiogenik setelah dengar kabar kalau aku menggugat cerai Bang Rafli terlebih kabar itu datang dari Orangtua Bang Rafli yang nggak terima kalau anaknya aku ceraikan" jelas Andin masih dengan suaranya yang serak.

Aldebaran jelas kaget. Ternyata selama ini dugaannya benar kalau hubungan Andin dan Rafli memang bermasalah. Kini ia tahu,kalau Andin juga selama ini menyimpan luka menjalani hari-harinya berumah tangga.

"Barusan aku capek banget sama keadaan Mas. Makanya aku nggak kuat,tapi aku yakin rencana Tuhan selalu indah. Akan ada pelangi setelah hujan mereda" katanya dengan tetap optimis. Andin kembali menampakan binaran matanya. Wanita itu masih saja berusaha tegar.

Dengan tiba-tiba dan tanpa disengaja, Aldebaran segera mengusap pipi Andin yang masih tersisa bekas air mata disana. Ia begitu iba. Perasaannya terhadap Andin semakin kuat saja. Namun selama ini ia tahan karena sadar akan posisi Andin. Tapi kini tekadnya lebih kuat untuk terus membuat Andin merasa bahagia. Ia akan mewujudkan pelangi yang Andin maksud.

"Saya paham perasaan kamu. Ada saya disini Ndin. Kamu jangan merasa sendiri ya. Biar saya bantu"

Andin menunduk. Ingin meminta bantuan pada Aldebaran tentang bukti-bukti perselingkuhan Rafli di belakangnya.

"Mas... Aku mau minta tolong"

"Aku sebenarnya malu tapi aku harus cepat-cepat menyelesaikan ini semua agar bebanku segera berkurang"

"Apa?" Tanya Al dengan serius. Tak ada yang lain di dalam sorot matanya kecuali Andin.

"Aku pengen cari bukti-bukti tentang perselingkuhan Bang Rafli,kalaupun itu dengan Yuda yang berarti Bang Rafli ternyata punya penyakit. Aku pengen semua ini cepat selesai Mas,aku pengen bebas dari dia" kata Andin lagi membuat Al mengangguk paham.

"Nanti saya akan kerahkan beberapa orang untuk memantau gerak gerik Rafli yang memang aneh" jawab Al membuat Andin menghembuskan napas lega.

"Terima kasih ya Mas"

"Iya Ndin,karena kamu sudah baik sama keluarga saya"

"Dan,saya mencintai kamu. Akan saya lakukan ini untuk kebahagiaan kamu" kalimat ini masih Aldebaran simpan dalam hatinya.

All About AndinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang