[ L.O.V.E SERIES - FICTION ROMANCE ]
--- TAMAT ---
JANGAN LUPA FOLLOW AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATE SETIAP HARINYA.
____
Raina mengundurkan diri dari perusahaan lama karena putranya. Dengan alasan itu dirinya kembali menata hidupnya, menjadi sederha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♧♧♧
Flasback on
Semester genap...
Kadang tidak pernah terpikir di otak gadis itu bahwa dia akan bertemu dengan Kaira. Seorang gadis kota yang sering membuat masalah karena itu dia selalu berpindah-pindah sekolah.
Kring...
Bel sekolah berbunyi, Raina hanya melihat kearah pintu masuk kelas memastikan bahwa beberapa detik lagi akan ada banyak gerombolan anak yang memasuki kelas.
Satu persatu memasuki kelas sesuai yang dia perhitungkan. Kelas mulai berisik dan terisi penuh. Suasana pun menjadi tidak enak, bau badan mereka yang terkena matahari sungguh tidak enak di cium.
Apalagi anak laki-laki yang biasanya bermain bola di lapangan sungguh sangat mengganggu ruangan kelas yang hanya di hiasi satu kipas angin jadul yang di tempel di atas dingding.
Reaksi Bu Asri tidak jauh berbeda dengan Raina, wanita berusia sekitar Empat Puluhan itu mengibaskan tangannya di dekat hidung saat memasuki kelas.
Beginilah realitanya sekolah di Zaman itu, tidak sama seperti yang pernah Raina lihat di TV, terlihat bersih dengan anak-anak yang serba terlihat segar.
"Perhatian anak-anak...!" Bu Asri mengetuk meja di depan dengan keras.
Lagi-lagi guru itu memegang pinggangnya merasa cape, mengurusi anak-anak nakal di SMA memanglah sulit, guru itu bahkan menjadi terlihat lebih tua dari umur sebenarnya.
"Iyah Ibu sayang...!" Kata Haidar yang memang terkenal suka merayu siapapun. Laki-laki itu tidak pernah membedakan mana wanita muda dan yang sudah berumur.
Bahkan Pak Agus saja sering laki-laki itu goda. Itu adalah pesonanya, karena dia anak yang sangat menarik perhatian banyak orang.
"Hari ini kita kedatangan murid baru, sini Nak!" Bu Asri melihat kearah pintu memberi intruksi agar anak itu memasuki kelas.
Seorang gadis yang terlihat memiliki aura kecerian, bertubuh mungil lebih mungil dari pada Raina ; mungkin karena Raina sedikit tinggi meski dia kurus.
"Wah...! Cantik bro."
"Ehk..., bukannya itu Kaira yah?"
Raina melirik anak-anak yang sedang berbicara itu. Mereka sepertinya sudah mengenal gadis yang sekarang berdiri di depan itu.
"Iyah, iyah itu ketua geng Dark. Kaira kan?"
"Wah hebat, sebentar lagi kelas kita akan terkenal kalau ada dia!" Kata salah seorang laki-laki yang ada di sana.
Raina menatap anak itu lekat. Apa cuma dirinya yang tidak kenal dengan gadis itu? Pikir Raina sebelum akhirnya kembali membaca bukunya tanpa mementingkan hal seperti itu.
