17 - Hari Pernikahan 🍂

732 84 1
                                    

Chapter 17

♧♧♧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♧♧♧

"Untuk sekarang jangan beritahu siapapun terutama Reyhan!" Kata Raina waspada.

Georgi menganggukan kepalanya setuju, laki-laki itu sangat tau bagaimana Reyhan terhadap Katrin. Kalau dia tau maka dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi dan mungkin saja akan mengulang kesalahan yang sama.

"Aku pun tidak akan memberitahu Ibu soal ini terlebih dahulu sebelum memastikannya." Lanjut Raina.

"Aku akan menghubungi mu nanti bagaimana kalau kita cari dimana Katrin tinggal?"

Raina menganggukan kepalanya. "Baiklah kita akan mencarinya!"

Januar mengerutkan kedua alisnya. Laki-laki itu sengaja mengikuti Raina karena penasaran. Sudah cukup lama Raina tidak kembali juga, untung saja Kaira menanyakan wanita itu yang bisa Januar jadikan alasan untuk menemui mereka.

"Cari apa Mbak?"

Deg.

Raina terdiam, wanita itu melihat kearah Januar yang sudah ada di belakangnya.

"Bukan apa-apa, kamu ngapain disini? Arka bagaimana?" Tanya Raina melihat tidak ada Arka bersama Januar.

"Ahk, Mbak Kaira dan Mbak Casa sudah datang. Arka sedang bermain bersama Karina."

Raina menganggukan kepalanya mengerti. "Yaudah kalau gitu kita kesana."

"Oke!"

Georgi menganggukan kepalanya mengerti dengan isyarat wanita itu, laki-laki itu kembali seperti biasanya dan mengikuti Raina pergi dari sana.

____

"Mah itu Arka!" Kata Reyhan yang tengah duduk di kursi pengantin bersama istrinya.

Mira melihat kearah tempat yang ditunjuk oleh putranya itu. Wanita itu menatap nanar kearah Arka.

Matanya memanas saat melihat cucu pertamanya yang tidak pernah dia lihat sebelumnya tengah bermain bersama anak lainnya.

"Boleh Mamah kesana?" Tanyanya ragu saat melihat ada Raina disana.

Reyhan mengaggukan kepalanya. "Tentu saja, Raina sudah mengijinkan hal itu!"

Mira mengembangkan senyumnya, wanita tua itu buru-buru berjalan menghampiri keberadaan mereka.

Wanita itu terdiam kaku melihat Arka, kenangan akan Reyhan kecil menghiasi kepalanya. Arka terlihat sangat mirip dengan laki-laki itu.

"Cucu...ku!" Katanya ragu membuat semua orang yang duduk di meja itu melihat kearahnya.

Raina menutup matanya sejenak saat mendengar suara tidak asing itu, wanita itu memalingkan wajah dan melihat kearah Mira dengan kerinduan yang mendalam.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang