33 - Penyerangan 🍂

592 90 6
                                    

Chapter 33

♧♧♧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♧♧♧

Suara lonceng berbunyi artinya ada yang memasuki Restoran di malam itu, Katrin kira itu Raina yang tadi pergi ke rumah Januar sudah pulang.

Wanita itu tersenyum mengalihkan pandangan hendak menyambut kedatangan Kakaknya tersebut. Katrin sudah merencanakan akan pulang bersama Kakaknya itu dan menghabiskan waktu untuk bicara bersama.

Namun alisnya mengerut saat melihat yang datang adalah laki-laki menjulang tinggi dengan pakaian serba hitam memakai topi dan juga masker hitam.

"Maaf Mas Restorannya sudah tutup!" Ujur Katrin sopan.

Dia pikir laki-laki itu ingin berkunjung untuk makan, hanya saja sayang baru saja Restoran mereka tutup dan anak-anak lainnya juga sedang membereskan dapur, tidak akan ada yang masak saat ini.

Pria itu tidak menjawab dan malah mendekati Katrin dengan cepat. "Kamu tidak kenal saya?" Suara berat itu terdengar menakutkan di telinga Katrin.

Katrin tercekat dan perlahan mundur kebelakang karena laki-laki itu terus menyudutkan Katrin lebih kebelakang agar tidak dilihat banyak orang dari luar.

"Jonathan...?" Katrin membulatkan matanya saat melihat laki-laki itu sekarang membekap mulutnya.

"Ngapain kamu disini?" Teriak Kaira yang melihat situasi tidak beres semenjak ada seorang pria masuk ke Restorannya.

Jonathan mendengus kesal dan menatap Kaira dengan manik mata tajamnya.

Gerombolan orang masuk Restoran itu dan menodongkan pisau membuat pegawai mereka repleks berteriak ketakutan.

Acha, Layla berpegangan sementara Vernon mendekati Kaira dan diam di belakang wanita itu.

Kaira tersenyum meremeh. Tangannya menggenggam tangan Vernon dan tanpa mereka sadari di balik punggung wanita itu Kaira memberikan ponselnya kepada Vernon.

Dia anak yang konyol tapi Kaira tau Vernon anak yang pintar untuk diam-diam menghubungi polisi selama Kaira mengalihkan perhatian mereka.

Vernon menyembunyikan tangannya di belakang dan mengetik nomor bantuan untuk segera dia hubungi. Laki-laki itu menggunakan indranya tanpa melihat ponsel, dia tau mereka tidak dapat berbicara lewat telpon, mereka hanya berharap polisi menyadari situasinya sekarang.

"Siapa kamu? Pemilik tempat ini?" Jonathan menjatuhkan Katrin keras dan mengarahkan pisau ke arah Kaira.

Wajah yang tidak asing, Kaira menyadari kalau laki-laki dihadapannya sekarang adalah seorang penyanyi yang sedang naik daun.

"Ada urusan apa kamu dengan Katrin?" Tanya Kaira.

"Dia sudah saya beli dari lama!" Kata Jonathan menunjuk wajah Katrin yang ketakutan.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang