25 - Balik Kampung 🍂

617 98 2
                                    

Chapter 25

♧♧♧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♧♧♧

Mereka duduk bersama di meja makan. Sekarang suasana terasa sangat canggung setidaknya bagi Raina.

"Jadi kenapa kamu mau menikah dengan anak saya?" Tanya Misya.

Januar langsung memegang tangan Raina mencoba menenangkan wanita itu agar bisa menjawab pertanyaan dari Ibunya yang mungkin akan semakin aneh nantinya.

"Saya menyukai anak Ibu, Januar juga dekat dengan putra saya. Januar sering mengunjungi saya jadi saya pikir agar tidak menimbulkan fitnah lebih baik kami menikah. Saya bukan wanita muda lagi yang sangat mementingkan perasaan, yang penting bagi saya jalan pikiran saya dan Januar sejalan dan kami bisa saling menghargai satu sama lain sehingga bisa membangun hubungan yang stabil dan saling mendukung!" Tutur Raina menghela napas panjang.

"Dari yang saya dengar kamu punya Restoran, kamu punya anak, bagaimana kamu akan mengurus putra saya?" Tanya Misya.

Raina tersenyum tipis. "Restoran saya memang baru saja di buka! Tapi itu tidak akan menghambat saya untuk menjadi istri yang baik, selagi saya melayani Januar Restoran akan teman saya tangani. Untuk Arka saya rasa tidak ada beban karena dia anak saya, Arka sekarang juga sudah dewasa dan bersekolah!"

Januar mengelus tangan wanita itu sambil tersenyum bangga. "Mah udah deh, lanjut makan dulu!" Kata laki-laki itu.

Misya hanya mengedik-kan bahunya kembali mengambil makanan dalam piringnya.

Dendi menatap wanita itu. "Anak kami sangat kekanak-kanakan, kamu tahu hal itu, bagaimana kalau nanti kerpribadian kalian saling bertolak belakang?"

Raina dengan tenang melihat laki-laki itu sambil tersenyum. "Dalam keluarga apa semua orang berkepribadian sama? Sepertinya tidak, tapi mengapa mereka selalu bersama? Tentu saja karena komitmen dan saling memahami! Lebih dari itu saling mengalah dalam hubungan adalah hal paling penting. Saya tidak keberatan mengalah terhadap Januar, karena saya tau semua tindakan yang dia lakukannya demi kebaikan kami!"

Dendi menyunggingkan senyumnya terdengar puas dengan jawaban dari wanita itu.

"Jadi kalian setujukan?" Tanya Januar memastikan.

Dendi menganggukan kepalanya. "Tentu saja, kapan kalian akan menikah?"

Sebelum Raina menjawab ucapan laki-laki itu, Januar terlebih dahulu menyela menjawab pertanyaan Ayahnya tersebut. "Secepatnya Pah!" Katanya.

Raina mengerutkan keningnya. "Tidak Pak, saya ingin bertemu Ibu saya di kampung terlebih dahulu dan meminta ijin beliau!"

Dendi dan Misya hanya bisa menganggukan kepala mereka, sepertinya mereka sudah dewasa untuk mengambil keputusan, orang tua tidak perlu terlalu banyak ikut campur dengan hal tersebut.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang