Chapter 23
•
♧♧♧
Januar tengah termenung memainkan pulpen yang dia pegang di meja kerjanya. Laki-laki itu bahkan tidak mendengar ketukan pintu dari luar sehingga laki-laki di luar sana masuk begitu saja tanpa menunggu lagi Januar persilahkan.
"Pak ada yang ingin bertemu dengan Bapak!" Kata laki-laki itu.
Januar terkejut buru-buru menurunkan kakinya. "Lain kali ketuk dulu pintu...!"
Laki-laki itu menunduk. "Sudah tapi Bapak tidak dengar tadi!"
Januar mengerutkan keningnya. "Jadi itu salah saya? Ck! Sudahlah..., siapa yang ingin bertemu dengan saya?"
Laki-laki itu terdiam, selain Founder perusahaan ini, Januar adalah salah satu yang kepribadiannya sekarang di takuti di perusahaan itu. Januar yang dulu ramah dan sering tersenyum tiba-tiba saja berubah setelah mengeluarkan banyak pegawai termasuk kerabatnya setelah menjadi salah satu direktur disana.
"Seorang wanita Pak!" Kata laki-laki itu lupa menanyakan nama wanita itu.
"Kamu mau saya pecat? Lain kali cari informasi yang lebih lagi setidaknya tahu namanya...!" Kata Januar menumpangkan kakinya.
"Maaf Pak!" Kata laki-laki itu semakin menundukan kepalanya.
"Ya sudah suruh dia masuk!"
Laki-laki itu buru-buru menganggukan kepalanya dan kembali berjalan keluar ruangan.
Selang berapa lama seorang wanita masuk membuat Januar sontak terkejut dan berdiri dari duduknya.
"Mbak...! Kenapa Mbak kesini?" Kata laki-laki itu gelagapan.
Raina tersenyum melihat perubahan Januar, sepertinya laki-laki itu sedang memiliki banyak pikiran jika dilihat dari raut wajahnya.
"Apa aku mengganggu?"
Januar dengan cepat menggelengkan kepalanya dan menghampiri Raina. "Aku hanya sedikit kesal dengan para pekerja disini!"
Wanita itu menyunggingkan senyum dan duduk di sofa yang ada disana. "Karma datengnya cepet ternyata!" Raina terkekeh sambil membuka kotak makan yang dia bawa.
"Mbak...!" Kesal laki-laki itu duduk di dekat Raina.
"Sekarang kamu tau gimana jadi aku kesalnya ngajarin anak nakal kayak kamu!" Kata Raina terdengar puas.
"Nakal tapi ngangenin kan? Contohnya aja Mbak gak lepasin aku meski sudah keluar dari kantor!" Kata Januar menyunggingkan senyumnya.
Raina terdiam tidak mengatakan apapun lagi, mungkin kenyataannya memang seperti itu, Raina selalu mengkhawatirkan anak itu karena dia tau bagaimana sikap Januar yang memang kekanak-kanakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BECAUSE OF YOU
ChickLit[ L.O.V.E SERIES - FICTION ROMANCE ] --- TAMAT --- JANGAN LUPA FOLLOW AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATE SETIAP HARINYA. ____ Raina mengundurkan diri dari perusahaan lama karena putranya. Dengan alasan itu dirinya kembali menata hidupnya, menjadi sederha...