05 - Mencari kesempatan 🍂

924 127 13
                                    

Chapter 05

♧♧♧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♧♧♧

Lagi-lagi Januar celingukan melihat kearah ruangan yang sengaja Kaira kunci agar laki-laki itu tidak masuk.

Bangunan yang wajah nya memang memiliki tampilan kaca yang besar sama seperti restoran pada umumnya membuat laki-laki itu bisa melihat kedalam dengan leluasa melihat Kaira sedang membereskan meja dan kursi yang sepertinya baru datang.

"Mbak! Mbak Kaira yang cantik, imut, manis dan nyebelin, buka dong!" Kata Januar sambil menempelkan tubuhnya di kaca seperti seekor cicak.

Kaira menatap sinis anak itu ketika mengatakan bahwa dirinya menyebalkan. Dengan langkah tegas wanita itu berjalan kearah pintu masuk kemudian membukanya.

Terdengar lonceng yang kemarin di telinga Januar yang sekarang menyunggingkan senyumnya.

Kaira mengabaikan anak itu kembali berjalan ke dalam.

"Loh Mbak Raina belum datang? Kalau tau gini aku jemput dulu di kontrakan tadi." Kata laki-laki itu sambil mengintili Kaira.

Laki-laki itu duduk di meja yang sudah Kaira bereskan kemudian membuka makanan yang dia bawa dalam kantong plastik.

"Dia gak di rumah!" Kata Kaira ketus.

Wanita itu membereskan barangnya, berjalan ke arah Januar kemudian mengambil tisu basah yang ada di sana dan membersihkan debu di tangannya.

Jujur Kaira sedikit lapar, tadi pagi dia tidak sarapan karena sopir yang membawa meja sudah sampai di halaman bangunan yang mereka beli.

Kaira tidak menyebutnya Restoran, karena untuk sebesar itu perlu usaha yang lebih, mungkin sekarang dia akan menyebutnya sebagai tempat makan Raina dan Kaira.

"Loh kemana Mbak?"

Dengan mendelik-kan matanya wanita itu duduk di depan Januar dan mengambil ayam goreng yang dia bawa.

"Ketemu sama Reyhan!" Kata gadis itu malas.

"Uhuk...uhukk....!" Sambal pedas dari cabe itu tersedak di tenggorokan Januar karena terkejut mendengar ucapan Kaira barusan.

"Sorry Mbak...!" Januar langsung menyodorkan sapu tangannya menyadari semburannya sampai ke badan Kaira.

"Aishh..., dasar bocah!" Kata wanita itu membersihkan tangannya.

"Apa Mbak bilang Reyhan? Cowok itu? Mantan suami Mbak Raina!" Kata Januar penuh dengan pertanyaan.

"Wait...! Siapa yang bilang Reyhan mantan suami Raina? Mereka tidak pernah menikah." Kata Kaira membenarkan kekeliruan laki-laki itu.

"Mereka tidak pernah menikah?" Kata Januar menganga.

Kaira mengangguk sambil menyuapkan makanan kemulutnya kembali.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang