31 - Panggil dia Mommy 🍂

627 97 0
                                    

Chapter 31

♧♧♧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♧♧♧

Ketika seseorang yang paling kita benci ada dihadapan kita, apa yang akan kamu lakukan?

Kaira melakukan ritual pengusiran setan saat melihat Katrin ada didepan matanya menginjak-kan kaki di Restoran dengan wajah yang menunduk.

"Kak...!"

"Raina...!"

Pekik Januar dan Katrin saat Raina menghalangi Katrin dan membuat air yang Kaira ingin siramkan kepada wanita itu malah mengenai Raina begitu saja.

Dadanya tercekat dan Kaira menggantung ember yang dia bawa ditangan kanannya. "Kenapa dia balik lagi...?" Tanya Kaira dengan wajah memerah padam menahan marah.

Raina menggelengkan kepalanya dan menghampiri sahabatnya tersebut, wajar Kaira marah. Wanita itu tahu semua yang terjadi kepada Raina dari dulu. "Jangan seperti itu, dia sudah meminta maaf kepadaku!" Kata Raina mencoba menenangkan wanita itu.

Kaira memegang kepalanya pusing, wanita itu mencari tempat untuk duduk karena tidak tahan dengan semua hal yang dia lihat sekarang.

"Untuk apa dia kesini Rai? Aku sama sekali tidak ingin melihat wajah wanita itu lagi!" Kata Kaira menunduk sambil memijat kepalanya.

Katrin terdiam dan matanya mulai memanas, wanita itu buru-buru mendekati Kaira dan berjongkok di hadapannya. Katrin memegang tangan wanita itu meski beberapa kali Kaira menghindarinya.

"Maaf Kak! Hiks..., aku tau aku telah melakukan hal yang salah, aku terlalu sering menyakiti kalian. Tolong maafin Katrin sekali ini saja, dengan begitu Katrin bisa pergi dari sini dengan tenang." Tutur wanita itu terisak tangis.

Raina menggelengkan kepalanya tidak ingin adiknya itu pergi lagi dari sana. Sementara Kaira membuang muka tidak suka.

Wanita itu berdecih dan menghempaskan genggaman tangan Katrin dari tangannya. "Untung saja Raina akan menikah sekarang! Kalau dia masih di masa sulit mungkin aku tidak akan sungkan untuk memukul adik durhaka seperti dirimu!" Kata Kaira mengeluarkan unek-unek yang selama ini dia pendam.

Katrin hanya bisa terduduk dan menunduk-kan kepalanya sambil sesekali mengusap air matanya.

"Sekarang mau kamu bagaimana Rai?" Tanya Kaira melirik wanita yang terlihat kedinginan itu mematung dihadapannya.

"Ehm..., kalau boleh Katrin bisa membantu kita disini! Tolong maafin dia yah? Aku sudah memaafkan Katrin, bagaimana pun ini salah ku karena tidak bisa mendidiknya menjadi wanita yang baik!" Tutur Raina.

Januar langsung mendekati wanita itu dan mencengkram tubuh Raina. "Tidak jangan bilang seperti itu lagi aku gak suka!" Kata Januar mendengus sebal menyadari kalau Raina terlalu sering menyalahkan dirinya.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang