[ L.O.V.E SERIES - FICTION ROMANCE ]
--- TAMAT ---
JANGAN LUPA FOLLOW AGAR TIDAK KETINGGALAN UPDATE SETIAP HARINYA.
____
Raina mengundurkan diri dari perusahaan lama karena putranya. Dengan alasan itu dirinya kembali menata hidupnya, menjadi sederha...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♧♧♧
"Makanan datang, permisi-permisi!" Kata Raina khas koki yang membawa hasil pasakan mereka.
Januar tersenyum sumringah, ini pertama kalinya Januar melihat Raina mengingat rambutnya dan memakai clemek di badannya.
"Wah baunya enak!" Kata Karina putri Kaira terlihat bersemangat.
"Tante pinter masaknya!" Puji gadis itu.
Raina mengusap kepala gadis itu kemudian duduk di sisi Arka. "Casa tidak datang?" Tanya Raina kearah Kaira.
Wanita itu menggelengkan kepalanya. "Sepertinya ada pekerjaan penting di perusahaannya."
Raina mengangguk-kan kepalanya meski dia sedikit merasa kecewa dengan hal itu.
"Yaudah cobain!" Kata Raina semangat.
Mereka mengangguk-kan kepalanya. Raina memberikan makanan di mangkuk putranya yang terlihat bersemangat itu.
"Gimana sayang?" Tanya Raina.
Arka hanya mengangguk sambil mengunyah makanannya.
"Wah ini mah sih enak banget Mbak, pengen deh tiap hari ada yang masakin kek gini!" Kata Januar cengengesan.
Kaira mendelik-kan matanya. "Kalau pengen, belajar makannya!" Kata Kaira mengetuk piring milik Januar menggunakan sendok.
Raina tersenyum mengalihkan matanya kearah Kaira menginginkan pendapat dari wanita itu.
"Kamu harus belajar lagi Na! Ini seperti makanan yang pertama kalinya kamu sodorkan waktu itu." Kata wanita itu sambil mengunyah makanan di depannya.
"Ehk gak gitu, udah enak kok!" Kata Januar dengan penuh keyakinan.
Raina hanya tersenyum kearah laki-laki itu. Raina tau Januar tidak berbohong, hanya saja Raina lebih mempercayai sahabatnya yang memang jago urusan mencicipi makanan.
"Iyah, aku jarang kedapur, tadi saja masih meraba-raba bumbu yang ada disana."
"Kalau gitu kita butuh koki juga biar bantuin kamu di dapur!" Kata Kaira.
Raina mengangguk-kan kepalanya. "Seperti yang sudah di rencanakan besok akan ada interview kerja untuk orang-orang yang mendaftar di online kemarin."
Kaira tersenyum, dia harus berpakaian rapih besok untuk mencari pekerja yang pas sesuai kriterianya.
Januar hanya mengamati dua orang itu, seakan dirinya dan kedua bocah disana tidak ada yang berarti kecuali dua orang itu. Mau mengeluh pun tidak bisa karena Januar tidak tau harus mengatakan apa.
