30 - Kembali Bertemu 🍂

560 91 2
                                    

Chapter 30

♧♧♧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♧♧♧

Katrin mematung saat melihat Kakaknya ada didepannya bersama seorang laki-laki. Wanita itu mengerjapkan matanya sebelum akhirnya mencoba berpikir bagaimana dia harus menghindari Raina sekarang.

"Kenapa diam?" Tanya Bi Inah melihat pegawai barunya itu mematung disana.

Katrin menggelengkan kepalanya. "Bisa saya ke toilet sebentar Bu?"

Bi Inah mengangguk-kan kepalanya. "Sebelum itu beresin dulu meja disana yah, kamu hanya tinggal mengambil piring kosongnya saja!"

Deg.

Yang dimaksud Bi Inah itu adalah meja Raina bersama laki-laki itu yang sedang mengobrol asik sesekali tertawa bersama.

Katrin menatap nanar Kakaknya tersebut, perlahan dia berjalan menghampiri Raina dan laki-laki itu, Katrin menunduk dan menutupi sebagian wajahnya denga rambut.

"Ayo kita pulang!" Kata Januar terdengar di telinga Katrin yang mulai dekat dengan mereka.

Raina mengangguk-kan kepalanya dan menyelempangkan tas ketubuhnya. Namun baru saja hendak berdiri Raina melihat Katrin sedang menunduk di depannya.

Raina terdiam menatap wanita itu memastikan kalau itu benar-benar adiknya. Melihat Raina yang diam saja Katrin mendongkak melihat wanita itu.

Mata mereka saling menatap satu sama lain, ada kerinduan dimana Raina dan juga wanita itu.

"Dek...!" Lirihnya melepaskan genggaman Januar yang hendak pergi dari sana.

Januar melihat kearah Raina tidak tau apa yang sedang terjadi dihadapannya itu.

"Kakak...!" Celos Katrin dengan nada rendah.

Raina langsung berjalan melewati meja yang menghalangi mereka dan memeluk wanita itu erat.

"Syukurlah!" Raina menghela napas lega dan mengelus lembut rambut adiknya tersebut.

Katrin terdiam tidak melakukan apapun selain meneteskan air matanya penuh penyesalan. Dari pada Raina yang memeluknya seperti ini Katrin lebih memilih Kakak yang akan menamparnya ketika mereka kembali bertemu.

"Kakak..., Hiks! Maafin aku!" Kata Katrin membalas pelukan Raina pada akhirnya.

Raina mengangguk-kan kepalanya. "Syukurlah kamu tidak papah! Tenang sayang tidak akan terjadi apapun pada mu!" Kata Raina mengusap air matanya yang terjatuh.

Katrin semakin menangis keras dan dadanya terasa sangat sakit, kata-kata Raina itu terngiang di kepalanya sejak dia kecil dulu.

_____

Flasback on

"Tenang Dek tidak akan terjadi apapun pada mu!" Raina yang tengah memasuki ruangan guru itu berdiri dengan tegap.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang