29 - Persiapan 🍂

571 92 3
                                    

Chapter 29

♧♧♧

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

♧♧♧

"Terimakasih, semuanya telah bekerja sangat keras!" Kata Raina mengembangkan senyumnya.

"Udah-udah dari pada pada berdiri lebih baik kita duduk, kalian pasti laparkan?" Tanya Kaira.

Anak-anak itu mengangguk antusias, tentu saja mereka sangat lapar dan juga lelah mengurus Restoran yang sibuk selama seharian.

"Terimakasih sudah melakukan yang terbaik!" Georgi melemparkan senyum manis membuat anak-anak itu tersipu malu.

"Aku akan ambil makanannya sebentar!" Kata Raina mulai berjalan pergi ke dapur.

Januar mengintili wanita itu, sejak tadi laki-laki itu tidak ingin kembali ke kantornya dan selalu mengintili Raina saja.

Wanita itu mendengus sebal. "Kamu ini gak ada kerjaan lain?" Tanya Raina.

Januar mengedikan bahunya. "Tidak Rai!"

Raina meremang merasa asing dengan panggilan laki-laki itu kepada dirinya. Panggilan itu sudah di putuskan semenjak mereka pulang dari kampung, itu usulan Ibu Raina karena beliau tidak ingin nantinga Raina kurang menghormati Januar sebagai seorang suami hanya karena laki-laki itu lebih muda darinya.

Yang mengejutkan Januar sangat setuju dengan hal itu, bukan karena dia ingin dihargai oleh Raina. Januar hanya ingin mereka menjadi pasangan seperti pada umumnya, tidak pake embel-embel Mbak atau apapun itu.

"Aku bantuin!" Kata Januar membawa cake yang Raina buat tadi.

Raina menyipitkan matanya. "Gak kamu jatohin kan?"

Januar terkekeh mendengar ucapan dari Raina, memang sedikit terpikir olehnya untuk menjatuhkan kue ini dengan sengaja.

"Aku gak sedangkal itu! Lagian sayang kue nya kelihatan enak. Pokoknya tahun depan kamu harus buatin aku lebih besar dari ini!" Kata laki-laki itu cemberut sambil berjalan pergi dari sana.

Raina menyinggingkan senyum tipisnya. Benar-benar seperti anak kecil pikir wanita buru-buru menyusul Januar dengan membawa cemilan lainnya.

Georgi terkejut saat melihat kue besar ditangan Januar. Dia tidak berpikir kalau Raina akan mengabulkan permintaan konyolnya tersebut hari ini.

Lagi pula Georgi tidak sedekat itu dengan Raina sehingga wanita itu perlu membuat kue secantik yang dipegang oleh Januar.

"Wah...! Kamu beneran bikinin aku Cake Rai!" Kata laki-laki itu mendekati Raina.

Raina mengulas senyum dan sedikit menganggukan kepalanya. "Kamu kan minta! Itu juga ucapan terimakasih ku karena bikin Restoran ramai beberapa hari ini."

Georgi kegirangan refleks memeluk wanita itu penuh semangat. Dunia intertaiment memang membuat laki-laki itu tidak tahu malu terhadap seorang teman.

Raina hanya mengangguk dan menepuk punggung laki-laki itu. Sementara orang yang menonton hanya bergelut dengan pemikiran mereka, terutama Januar yang berpikir akan benar-benar menjatuhkan Cake itu kalau bukan Kaira buru-buru mengambil alih menyadari situasinya saat ini.

BECAUSE OF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang