02. Tangisan Kerinduan

16.7K 1.1K 39
                                    

⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI ⚠️AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI ⚠️
AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI

MOHON SPAM VOTE DAN SPAM COMMENTNYA YAA, JANGAN BACA DOANG YAA SAYANG-SAYANGNYA ARKAN

KALIAN MALES VOTE DAN COMMENT?? AKU MALES UPDATE PART BERIKUTNYA!

𖥔 ࣪˖ Thantophobia: The Phobia Losing Someone You Love. Translate: (Phobia Kehilangan Seseorang Yang Kamu Cintai) 𖥔 ࣪˖

***

Azura masuk kedalam kamar Arkan lalu memperhatikan Arkan yang sedang tertidur memeluk guling. Azura mendekati Arkan dan melihat bahwa makanannya belum tersentuh.

Azura duduk disamping Arkan lalu mengusap kepalanya. "Gini banget punya abang tukang sakit" gumam Azura kecil.

Setelah bergumam itu, Azura berdiri dan berjalan keluar kamar Arkan dan menutup pintu kamar.
Dan tak lama kemudian, Arkan terbangun dari tidurnya karena merasakan usapan dikepalanya.

"Huaaaaaaaa, Anaa manaaa" Arkan berteriak bersiap akan menangis lagi, bisa dilihat dari wajah dan matanya yang memerah.

Arkan mengambil bantal lalu meletakkan bantal itu tepat diatas wajahnya. Arkan menangis namun suaranya terendam karena bantal itu.

"Hiks . . pengen peluk, peluk, peluk hiks . ." isaknya memukul-mukul bantal yang berada diatas wajahnya.

Tak lama, Arkan merasakan tubuhnya menghangat dan ada yang memeluknya. Arkan terdiam lalu menyingkirkan bantalnya.

Perempuan yang memeluk itu tersenyum sendu, "Nak.. jangan begini, mama sedih" itu adalah Marie, ibu tiri Arkan. Hilang sudah harapan Arkan. Adkan mengira orang itu adalah Ana.

"Mamaa, Ana dimana hiks . . pengen peluk Ana . . kangen Ana . . Ana kemanaaaaaa hiks" Marie melepaskan pelukannya lalu menatap Arkan.

"Arkan sayang, denger mama," Arkan mengangguk namun masih dengan isakannya. "Ana itu pengen tenang, kalau kamu gini.. Ana gak bakal tenang dan seharusnya kamu seneng karena jadi cinta terakhirnya Ana" ucap Marie namun Arkan semakin terisak mendengarnya.

"Hiks.. Ana pelgi ma, Alkann kangen Ana.. bantuin Alkan ketemu Ana hiks, u-udah lama nda ketemu Ana" gumam Arkan namun Marie hanya terdiam, tidak tau harus berbicara apalagi.

"Masa udah kangen sih?" tanya Marie dengan kekehannya dan dibalas anggukan kepala dari Arkan masih dengan air matanya.

"Ini juga, makanan gak diabisin" ucap Marie yang melihat makanan dinakas yang masih utuh.

THANTOPHOBIA || ARKAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang