37. Makan Sama Temen

2.6K 125 1
                                    

JENGG JENGG JENGG

HELLLOOO, KITA KETEMUU LAGI HEHEHE, ANW KALIAN KANGENN AKUU GAAA??? KALAU KANGEN SAMA AKU/CAST WP INI, SPAMM COMMENT AYOOO!!

⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI
AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI ⚠️

MOHON SPAM VOTE DAN SPAM COMMENTNYA YAA, FOLLOW JUGA AKUN WATTPAD DAN TIKTOK AKU, JANGAN BACA DOANG YAA SAYANG-SAYANGNYA AKUU

KALIAN MALES VOTE DAN COMMENT?? AKU MALES UPDATE PART BERIKUTNYA!

𖥔 ࣪˖ Thantophobia: The Phobia Losing Someone You Love. Translate: (Phobia Kehilangan Seseorang Yang Kamu Cintai) 𖥔 ࣪˖

***

"P-pulang hikss, mau pulang!!" gumam Arkan menatap wajah Nayara. Nayara mengusap air mata Arkan yang terus mengalir deras dari pelupuk matanya.

"Sayang.. denger aku ya? kalau kamu gak mau ikut kedalem, kamu tunggu disini.. aku ngajak kamu supaya makannya sekalian sama obat kamu Kan.." jelas Nayara dan Arkan menundukkan kepalanya takut.

"I-iya mommyy.."

Nayara mengecup kening Arkan sekilas dan berjalan keluar dari mobil bersama dengan Arkan yang langsung mendekati Nayara dan memeluknya dengan sangat erat.

Arkan yang sedang memainkan steak di hadapannya tanpa selera itu membuat dirinya menjadi pusat perhatian. Wajah pucat, suara serak, dan mata yang terus mengeluarkan cairan bening.

Nayara tau, Nayara peka. Tetapi dirinya lebih memilih diam dan akan menyuapi Arkan jika Arkan benar-benar sudah melepaskan garpu dan pisau itu di meja dengan ber-alaskan tissue.

Arkan mengerucutkan bibirnya ketika kedua mata Nayara dan Arkan bertemu. Nayara langsung memutuskan kontak mata mereka. Arkan benar-benar tidak selera jika seperti ini. Ya kalau dia ingin Nayara menyuapinya, Nayara harus melakukan.

"Di makan dong, pacar Nayara!!" goda seorang wanita cantik sambil melahap makanannya yang masih tersisa.

Arkan hanya menoleh sekilas dan kembali menatap Nayara. Arkan melepaskan kedua alat makannya lalu menundukkan kepalanya sambil menahan tangisannya.

Nayara menghela napasnya lalu berdiri dari duduknya dan berjalan kearah Arkan yang terlihat sangat murung, sedih.

Nayara menepuk-nepuk kepala Arkan perlahan membuat Arkan langsung mendongak dan menggenggam tangan Nayara. Senyuman yang lebar, penuh harapan itu terbit dari bibir Arkan.

"Mamm! mau mam!" gumam Arkan pelan dengan mata yang berbinar menatap kearah Nayara yang sedang memotong daging di hadapannya.

"Kenapa gak makan sendiri, Kan?" tanya Nayara lembut sambil mengarahkan alat makan garpu itu ke mulut Arkan. Arkan membuka mulutnya dan memakan dagjng itu dengan semangat.

"Mau di suapin sama mommyyy!" balas Arkan pelan membuat Nayara mengangguk. Arkan memeluk pinggang Nayara dan menerima daging yang mengarah ke mulutnya. Arkan sangat suka steak dengan mushroom sause.

Tak lama, makanan tersebut habis dan Arkan langsung meminum obatnya. "M-mau pulangg Naaa!" rengek Arkan menyundul-nyundulkan kepalanya ke perut rata milik Nayara.

"Nanti ya, Kan? sebentar lagi kita pulang" Arkan menggeleng keras. "Sekalangggg hikss, Naa!! pu-pulangg!" isak Arkan hingga dirinya dan Nayara menjadi pusat perhatian. Teman-teman Nayara mewajarkan hal itu karena sebelumnya Nayara sudah bilang bahwa dirinya akan membawa bayi besar.

THANTOPHOBIA || ARKAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang