32. Perempuan Lain

5.6K 416 24
                                    

⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI
AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI ⚠️

MOHON SPAM VOTE DAN SPAM COMMENTNYA YAA, JANGAN BACA DOANG YAA SAYANG-SAYANGNYA AKUU

KALIAN MALES VOTE DAN COMMENT?? AKU MALES UPDATE PART BERIKUTNYA!

𖥔 ࣪˖ Thantophobia: The Phobia Losing Someone You Love. Translate: (Phobia Kehilangan Seseorang Yang Kamu Cintai) 𖥔 ࣪˖

***

Setelah tiba di rumah sakit, Nayara dan Azura langsung bertemu dengan Ali, pria yang telah menolong Arkan. Nayara langsung tertuju pada ruangan yang terdapat Arkan di dalamnya.

Tangisan Nayara pecah melihat Arkan dengan luka, memar, berdarah dari pintu yang cukup bening walaupun sedikit buram.

"Na.. udah, jangan nangis" ujar Azura menenangkan Nayara dengan cara mengusap punggung Nayara dan memeluk Nayara.

Nayara terisak. Hatinya sesak ketika melihat Arkan babak belur itu. Nayara memang sering melihat Arkan babak belur, tapi tidak separah ini.

Bermenit-menit mereka menunggu sambil menggobrol dengan Ali. Pintu terbuka menampakkan suster dan juga dokter keluar secara bersamaan. Nayara yang melihat itu berjalan mendekati dokter dan suster tersebut.

"Dokter, bagaimana kondisi pacar saya?" tanya Nayara cemas. Dokter itu terkekeh kecil.

"Pasien baik-baik saja" Nayara, Azura, Ali yang mendengar itu menghembuskan napasnya lega.

"Boleh saya masuk, dok?" Dokter itu mengangguk lalu tersenyum dan segera berjalan menjauhi ruangan Arkan bersama suster.

Nayara segera memasuki ruangan Arkan setelah mengucapkan banyak terimakasih kepada Ali. Dengan tangisannya, Nayara masuk lalu segera memeluk Arkan dari samping hospital bed.

Nayara menciumi wajah Arkan terutama bibir Arkan. Nayara mengusap punggung tangan Arkan pelan, namun tanpa sepengetahuan Nayara, Arkan tersenyum tipis. Arkan menggenggam tangannya erat membuat Nayara terkejut lalu menoleh kearah Arkan yang sudah tersenyum lebar bahkan terkekeh.

Nayara melepaskan genggamannya lalu memukul lengan Arkan kuat membuat Arkan meringis. "Awh, sakit sayang.." goda Arkan membuat pipi Nayara merah merona.

"Apaan sih! gajelas lo!" Nayara merotasikan matanya ketika mendengar kekehan Arkan. Nayara memilih diam dan tak bersuara, tiba-tiba dia mengingat akar dari masalah ini.

THANTOPHOBIA || ARKAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang