34. Kamu Itu Obat

4.4K 319 124
                                    

JENGG JENGG JENGG

HELLLOOO, KITA KETEMUU LAGI HEHEHE, ANW AKU MAU GANTI FORMASI PEMBUKAAN CERITA, DIMULAI DARI PART INI YAA, PART SEBELUMNYA BAKAL AKU REVISI NANTII, OKAYY!!!

⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI
AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI ⚠️

MOHON SPAM VOTE DAN SPAM COMMENTNYA YAA, FOLLOW JUGA AKUN WATTPAD DAN TIKTOK AKU, JANGAN BACA DOANG YAA SAYANG-SAYANGNYA AKUU

KALIAN MALES VOTE DAN COMMENT?? AKU MALES UPDATE PART BERIKUTNYA!

𖥔 ࣪˖ Thantophobia: The Phobia Losing Someone You Love. Translate: (Phobia Kehilangan Seseorang Yang Kamu Cintai) 𖥔 ࣪˖

***

"Mommyyy, pengenn ciummm" rengek Arkan membuat Nayara terkejut, dan kedua perempuan yang duduk di sofa tak jauh dari mereka itu saling berpelukan, karena tak kuat dengan keuwuan yang di buat oleh satu pasangan itu.

"Mommyyy, pengenn ciummm" rengek Arkan membuat Nayara terkejut, dan kedua perempuan yang duduk di sofa tak jauh dari mereka itu saling berpelukan, karena tak kuat dengan keuwuan yang di buat oleh satu pasangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kan, gue tau kok gue jomblo, tapi gak usah pamer kemesraan disini juga dong!" ucap Azura sinis membuat Arkan terkekeh kecil lalu mengangkat kepalanya menatap adik tirinya yang sedabg menatapnya julid.

"Salah lo sendiri masuk ke ruangan gue. Kalau lo gak suka, lo bisa keluar kan?" balas Arkan tajam dengan nada tak suka.

"Dan satu lagi. Lo single? terus Steven lo anggep apaan, Zur?" lanjut Arkan lalu kembali membaringkan kepalanya di atas paha kekasihnya, Nayara.

Azura terdiam beberapa saat namun setelahnya, Azura bangkit berdiri lalu berjalan keluar ruangan Arkan dan membanting pintu ruangan Arkan.

Perempuan asing yang sedari tadi memandang keduanya dengan tatapan yang tidak bisa di artikan itu menghela napasnya dan berjalan keluar ruangan Arkan menyusul Azura yang terakhir terlihat sedang menahan tangisannya itu.

Nayara menatap kepergian kedua gadis itu dengan tatapan bingung. Kali ini Nayara menatap Arkan yang tertidur dengan wajah damai sejahtera, tenang, dan tampan.

"Kan.." panggil Nayara pelan, sangat pelan.

"Yes babe?" jawab Arkan membuka matanya perlahan dengan senyum tipis yang terukir di wajah tampannya.

"Lo ngerasa gak, kalau yang tadi lo ucapin ke Azura itu sinis dan nyakitin hati dia dengan cara ngomongnya lo?" tanya Nayara membuat Arkan tersenyum.

"Engga sayang, dia memang harus di gituin dulu biar tau situasi dan tau tempat" ujar Arkan sambil memeluk perut Nayara.

"Tapi ini adek tiri lo, Kan. Gak seharusnya lo gitu. Tadi gue liat Azura nangis abis denger perkataan lo" Arkan mendesah kecewa.

"Kelepasan sayang. Maaf" Arkan kembali memejamkan matanya berniat ingin tidur, siapa tau.. dirinya bisa mendapatkan usapan, pelukan, ciuman gratis.

THANTOPHOBIA || ARKAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang