30. Lunch

2.9K 242 22
                                    

⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI ⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI
AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI ⚠️

MOHON SPAM VOTE DAN SPAM COMMENTNYA YAA, JANGAN BACA DOANG YAA SAYANG-SAYANGNYA AKUU

KALIAN MALES VOTE DAN COMMENT?? AKU MALES UPDATE PART BERIKUTNYA!

𖥔 ࣪˖ Thantophobia: The Phobia Losing Someone You Love. Translate: (Phobia Kehilangan Seseorang Yang Kamu Cintai) 𖥔 ࣪˖

***

Nayara menuruni tangga megah itu dengan cepat dan meninggalkan Arkan di belakangnya. Nayara sudah mengganti bajunya tadi sesudah Arkan mandi. Hal itu lah yang membuat Arkan malas dan Nayara membiarkan hal itu.

"Naa, bajunya ganti ih! terbuka banget!" rengek Arkan setelah berhasil mensejajarkan posisinya dengan Nayara. Nayara memberhentikan langkahnya lalu menatap Arkan tajam.

"Gue cuman bawa baju ini, Arkan. Kalau gak suka, diem aja! gak usah ikut-ikut mau lunch!" Nayara membentak Arkan, membuat Arkan meneteskan air matanya lagi, lagi, dan lagi.

"Alkann nda s-suka bajunya hiks, g-ganti Naa" Arkan menghentak-hentakkan kakinya ke lantai kesal sambil menarik-narik pakaian Nayara.

"Gausah ikut. Diem disini, gak usah ribet!" Arkan menggeleng keras. Arkan mendekati Nayara dan berlutut di hadapan Nayara lalu melingkarkan tangannya di pinggang ramping Nayara.

"M-maaf hiks, g-ganti bajunya.. Alkaann nda hiks, nda m-mau di tinggalin" gumam Arkan dengan napas yang tersengal-sengal.

"Iya Arkan, nanti beli baju disana ya? udah, gak usah nangis" Arkan mengangguk kecil dan berdiri dengan posisi masih memeluk Nayara.

"M-maafinn Alkaaann, h-huaaa"

"Iya sayang, udah di maafin. Ayo berangkat" ujar Nayara mengusap rambut Arkan yang acak-acakan dan basah akibat keringat.

"Arkan! mau kemana?!" teriak Marie dari dalam membuat Arkan dan Nayara menoleh bersamaan menatap Marie yang berjalan mendekati mereka.

"Mau keluar, lunch bareng sama temen Nayara. Kenapa?" balas Arkan membuat Marie mengangguk lalu mulai memperhatikan Nayara dari ujung kepala hingga ujung kaki.

Nayara yang di perhatikan seperti itu tersenyum canggung lalu menundukkan kepalanya. "Yasudah, sana" ujar Marie mengizinkan.

Arkan dan Nayara berpamitan lalu berjalan keluar mansion megahnya, Arkan menggenggam tangan Nayara lalu menarik tangan Nayara menuju mobil berwarna hitam, Lamborghini.

Nayara hanya diam dan tidak memberontak terhadap situasi ini. Arkan yang menyetir ugal-ugalan membuat Nayara menutup matanya. Dengan tangan kanan yang menjadi bahan genggaman Arkan, Nayara hanya diam.

THANTOPHOBIA || ARKAN 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang