Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️ BACA ARKAN SEBELUM BACA INI AGAR TERHUBUNG DAN MENGERTI ALUR CERITA ARKAN 2 INI, MOHON DITAATI ⚠️
MOHON SPAM VOTE DAN SPAM COMMENT, FOLLOWW AKUN AUTHOR JUGA YAA, JANGAN BACA DOANG YAA SAYANG-SAYANGNYA AKUU
KALIAN MALES VOTE DAN COMMENT?? AKU MALES UPDATE PART BERIKUTNYA!
𖥔 ࣪˖ Thantophobia: The Phobia Losing Someone You Love. Translate: (Phobia Kehilangan Seseorang Yang Kamu Cintai) 𖥔 ࣪˖
***
Nayara hanya diam menatap Arkan yang baru saja mengajaknya night ride bersamanya untuk malam yang akan datang, lelaki ini mengetahui apa yang sedang dia inginkan.
"Janji gak good girl?" Arkan terkekeh mendengar ucapan Nayara yang kesannya mengejek. "Nakal" balas Arkan menakup wajah Nayara lalu menghujam wajah Nayara dengan kecupan.
"Lo sokab banget, Kan" Nayara menghentikan aksi Arkan. Arkan menatap Nayara dengan tatapan tajam. "Sokab sama calon istri gapapa dong?" tanya Arkan dengan satu alis yang dinaikan sambil tersenyum miring.
"Calon tunangan, bukan calon istri" koreksi Nayara dan mendapatkan gelengan Arkan. "Papa kamu bilang, mau siapin acara pernikahan kita, bukan mau siapin acara pertunangan kita" balas Arkan. Nayara yang sudah kalah itu hanya mendengus, sedangkan Arkan yang tersenyum kemenangan dengan wajah songongnya.
"Serah lo" Nayara melangkahkan kakinya keluar dari kelas meninggalkan Arkan yang terdiam mematung dengan mulut terbuka.
"Naaa.. Nayaaa..." rengek Arkan mengerucutkan bibirnya mengejar Nayara yang sudah pergi entah kemana. Arkan meneteskan air matanya.
Nayara memberhentikan langkahnya ketika mendengar suara tangisan dari calon tunangannya ataupun calon suaminya itu.
Arkan menangis dengan tangan yang direntangkan sambil berlari mendekati Nayara. Arkan menubruk tubuh Nayara sehingga Nayara harus mempertahankan keseimbangannya.
"Lo manja banget Kan, gue kewalahan" ucap Nayara namun tidak digubris oleh Arkan. Lelaki itu terus meraung-raung dan merengek tanpa henti hingga Nayara pusing dibuatnya.
"Hiks.. Aaaa kamu ninggalin a-aku hiks.. a-aku ta-takut kamu pelgii hiks.." Arkan dengan matanya yang sembab itu menghentak-hentakkan kakinya kelantai.
"Faktanya, gue masih disini Kan.. gue gak pergi" Nayara mengeluarkan kata penenang. Arkan mengeratkan pelukannya saking eratnya, urat tangan Arkan tertampang sangat jelas.
