satu

1.8K 83 0
                                    

Dikota Sydney yang begitu ramai Winan sedang berjalan melihat toko makanan yang begitu menggoda bagi dirinya, Namun sayang Winan tidak bisa membeli makan malam karna tidak ada uang untuk besok makan.

Kruk kruk. Suara perut Winan.

"Tahan Win besok lo bisa makan." Gumam Winan yang terus menantap spanduk makanan. "Ini Ryujin kemana ya? Lama banget anjir." Sambil menunggu Winan mengambil permen disakunya untuk mereda rasa lapar.

"Sorry Win nunggu lama barusan aga macet, gimana kalau kita mampir dulu ke tempat makan? Gue bayarin." Ajak Ryujin yang baru saja tiba.

"Oke." Dengan cepat Winan pun langsung berlari menuju tempat makan yang dari tadi dilihat oleh Winan dari kejauhan.

"Winter tunggu!" Teriak Ryujin yang mengejar Winan.

"Heh jangan panggil nama asli gue kalau di luar, lo lupa ya? Apa gimana?" Tegur Winan.

"Sorry gue lupa hehe." Ryujin pun tersenyum dan langsung menempati meja yang kosong. "Jadi gimana? Udah dapet rencana lo?" Bisik Ryujin sambil melihat sekeliling.

"Udah dong, cuman ngasih kotak makan aja." Jawab Winan

"Sabu lagi?" Tanya Ryujin penasaran.

"Gatau cuman disuruh kasih aja sama Madam, tapi kayanya iya deh. Ohh iya udah ini lo anter gue ke apart klien gue ya." Ujar Winan yang sedang membungkus kembali permen yang sudah Winan makan.

"Jorok lo! Uang lo kan udah cair masa permen yang udah lo makan di simpen lagi kebiasaan, mana ada cowo yang mau deketin lo kalau tingkah lo kaya gitu." Celetuk Ryujin dengan mulut aga menyungging karna sedikit jijik melihat temannya itu.

"Ryujin... Dengerin ya uang yang cair dari klien cuman cukup buat sewa apart gue doang kadang itu juga kurang, vaham ente vaham? Dan asal lo tau aja gajih gue selama part time di pontong karna gue ga masuk tiga hari, mana masih lama lagi gajiannya, gimana gue mau makan coba, susah ya ngomong sama yang banyak duit." Winan pun menarik panjang nafasnya yang menandakan Winan sedang stres memikirkan kehidupannya.

"Iya maaf gue ga sengaja, lo kalau lapar bilang aja atau ga datang ke rumah gue banyak noh dirumah gue makanan. Udah yok ngobrolnya kita makan dulu udah dateng tuh makanannya." 

"Oke!" Jawab Winter dengan girang.

Setelah beres makan Winan dan Ryujin langsung menuju ke apartement klien, dengan lihai Winan memberikan kotak makan itu seperti ke teman sebayanya, sampai yang disekitarnya pun tidak ada yang tau kalau Winan dan klien sedang transaksi.

"Pyuhh... Akhirnya beres Ryu." Ucap Winan yang memasuki mobil milik Ryujin.

"Dapet berapa?" Tanya Ryujin penasaran.

"Gatau biar si Madam aja yang buka, nanti kalau di buka sama gue nuduh gue korupsi lagi." Jawab Winan.

"Ohh gitu, kasian banget sih lo hahaha." Ledek Ryujin.

"Ketawa lo ah." Balas Winan mendelik.

"Win mau ke Clubbing ga? Ngilangin stres biar ga terlalu mumet nih otak." Ajak Ryujin yang menatap Winan dengan senyuman legeknya ditambah kedua halisnya yang turun naik.

"Hadeuhhh... Tadinya mau tobat gue, tapi karna lo yang ngajak gabisa nolak juga." Winan pun menepuk pundak Ryujin yang menandakan setuju dengan ajakan Ryujin.

"Tobat matamu! Kita cari yang deket rumah gue aja ya... Buat jaga jaga takutnya nanti kita mabok parah malah ga bisa pulang, jadi nanti anak buah papah gue ga susah susah buat bantu kita." Kata Ryujin yang sedang menyetir mobil.

"Terserah lo gue mah ngikut aja. Ohh iya Ryu lo udah banyak bantu gue, dan waktu gue kerjain kerjaan gue juga dibantu lo, tapi lo ga dapet imbalan apa apa dari gue malah lo aja terus yang ngasih ke gue." Kata Winan yang merasa tak enak kepada sahabat nya.

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang