dua puluh

424 40 0
                                    

Hari senin tiba waktunya Karina menuju ke Kampusnya. Sesampai di Kampus dan menuju kelas, Karina di hadang oleh Haewon.

"Karina!" Teriak Haewon.

"Lo lagi? Ada apa sih pagi pagi udah teriak teriak." Jawab Karina sambil mendengus kesal.

"Mulai berani lo sama gue?! Heh dengerin gue ya jauhin Winan! Ngerti ga sih lo?" Bentak Haewon.

"E-emang Winan siapa lo?" Tanya Karina ketakutan.

"Rin lembah baget sih setiap lo di bentak pasti gini terus heran gue, cepet lawan Rin lo pasti bisa." Batin Karina yang berusaha menguatkan dirinya.

"Pacarnya! Ngerti lo?!" Tekan Haewon.

"Woy!" Teriak Xiaoting.

Karina yang mendengar suara Xiaoting semakin ketakutan, dan membuat badanya sedikit bergetar. Di tambah nafas Karina mulai agak sesak.

"Yaampun ada apa lagi sih... Plis Xiaoting lo gausah kesini." Batin Karina yang berusah menstabilkan detak jantungnya.

"Apa lo teriak teriak?!" Bentak Haewon.

"Lo yang kenapa pagi pagi udah marahin anak orang?!" Balas Xiaoting dengan membentak balik Haewon.

"Bukan urusan lo! Lagian mantan lo ini gatel banget ke pacar gue!" Ujar Haewon sambil menatap sinis Karina.

"Pacar lo? Ya salahin pacar lo lah kenapa harus marah sama Karina." Tekan Xiaoting.

"Awas aja kalau sampe dia deket lagi sama pacar gue, gue habisin lo!" Ancam Haewon sambil menoyor kepala Karina lalu pergi meninggalkan Karina dan Xiaoting.

"Haewon, sini lo!" Teriak Xiaoting ingin mengejar, namun di tahan oleh Karina.

"U-udah gausah di kejar, btw makasih udah bantuin gue." Jawab Karina yang masih merasa sesak di dadanya.

"Rin lo gapapakan?" Tanya Xiaoting hawatir.

"G-gapapa mending lo jauh jauh dari gue, dada gue makin sakit setiap liat lo." Jawab Karina yang perlahan menjauh dari Xiaoting.

"K-karina..." Gumam Xiaoting lemas.

"Maafin gue Rin pasti gara gara gue, lo jadi kaya gini maafin gue." Gumamnya dengat raut wajahnya yang sedih dan merasa bersalah.

Pukul 4 sore Winan sudah siap di parkiran untuk mengantarkan Karina pulang.

"Winan." Teriak Karina kegirangan melihat Winan yang melambaikan tangannya kepada dirinya.

Namun saat Karina akan menghampiri Winan, tiba tiba Haewon datang dan langsung memeluk Winan.

Karina yang melihat itu berhenti sejenak, lalu pergi menjauh dari padangan Winan.

Winan yang menyadari Karina seperti orang kesal ingin mengejarnnya, namun pelukan Haewon terlalu kuat.

"Haewon! Apa apaan sih lo lepasin!" Geram Winan sambil berusaha melepaskan pelukan Haewon.

"Maaf Winan tapi gue kangen lo jadi gue harus peluk lo." Jawab Haewon memeluk Winan.

"Lepas!" Bentak Winan lalu melepaskan kasar Haewon.

"Kok lo jadi kasar gini sih sama gue?" Kesal Haewon.

"Maaf tapi dengerin gue ya, gue gatau maksud lo peluk gue itu apa, jadi lain kali gausah peluk peluk gue kaya tadi, aneh tau." Sahut Winan lalu pergi meninggalkan Haewon.

"Gue di bilang aneh sama Winan? Terus apa kabar kemarin lo sama Karina? Gue kemarin liat lo ya Winan!" Gumamnya dengan kesal.

Winan mencari Karina ke kelasnya namun tak ada, setelah mencari ke kelas Karina, Winan mencari Karina ke taman. Dengan hatinya yang lega karna menemukan Karina, akhirnya Winan menghampiri Karina.

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang