dua enam

427 38 0
                                    

Dikediaman apartment Winter, Ryujin, Yujin sedang membahas tentang final basket nanti.

"Ryu nanti beres final lo masih di tim basketkan?" Tanya Yujin.

"Kayanya masih, tapi gaakan sefokus sekarang, gue udah mulai suruh pegang perusahaan sama Papah gue." Jawab Ryujin.

"Yahh, kalau lo Win?" Tanya Yujin ke Winter.

"Kalau udah ga ngehasilin duit sih gaakan, paling fokus kerja di Cafe aja sama cari kerja tambahan." Jawab Winter.

"Awas lo kalau jadi kurir sabu lagi!" Ancam Yujin.

"Gaakan sih kayanya, si Madam juga udah ditangkep, bingung gue cari duit tambahan dimana." Keluh Winter.

"Tenang Win gue kan mulai ngurusin perusahaan Papah, nah nanti lo jadi asisten gue aja, lo bakal jadi tangan kanan gue, gue juga udah bilang kok ke Papah." Ujar Ryujin.

"Wih mantep tuh, jadi Winter gaakan syengsara." Ledek Yujin.

"Wih parah bercandanya." Balas Ryujin.

"Gapapa Ryu, emang bener kok haha." Jawab Winter.

"Berarti besok kita gaakan kuliah ya?" Tanya Yujin.

"Iya gaakan, paling datang kesana buat minta izin doang." Jawab Winter.

"Dateng pagi berarti?" Tanya Ryujin.

"Iya pagi aja biar ga dikejar waktu." Jawab Winter.

"Gue baru sadar, si Ningning belum balik ya?" Tanya Yujin.

"Nginep disana bareng keluarganya, ohh iya gue harus kerja, lo kalau mau nyantai disini disini aja dulu, nanti kuncinya bawa ke tempat kerja gue." Jawab Winter.

"Oke, gampang yaudah hati hati pergi kerjanya." Ucap Ryujin.

Winter pun pergi ke Cafe untuk bekerja, dijam jam malam Cafe selalu rame oleh pelanggan, sampai Winter kadang kewalahan meladeni pelanggan.

"Winter anter pesanan ini ke meja 12." Ucap teman kerja Winter.

"Oke."

Winterpun berjalan ke meja 12 dan melihat Karina dan Jeno sedang makan. "

"Sama Jeno nih sekarang? Doyeonnya kemana?" Batin Winter.

"Permisi ini pesanan meja 12, Ice americano 1 dan Vanillate 1, ada tambahan?" Kata Winter ke pelanggan.

"Ga ada mbak."

"Baik, terima kasih selamat menikmati." Jawab Winter ramah.

"Winan." Panggil Jeno.

"Ehh Jeno apa kabar?" Tanya Winter sambil bersalaman.

"Gue baik, gimana kabar lo?" Tanya Jeno.

"Sama gue juga baik kok." Jawab Winter.

"Lo sibuk banget ya hari ini?"

"Lumayan sih, emang kenapa?" Jawab Winter.

"Engga kenapa kenapa sih, gue pingin ajak lo balap malam ini, gimana?" Ajak Jeno.

"Jeno!" Celetuk Karina lalu menginjak kaki Jeno.

Winter yang melihat itu tersenyum sinis.

"Gabisa, besok gue tanding. Lagian liat aja tuh pacar lo, sampe marah gitu." Ujar Winter.

"Apa sih Win gue ga pacaran! Gue cuman gamau sampe Jeno kenapa kenapa." Seru Karina.

"Maksud gue tuh gue gamau sampe lo yang kenapa kenapa Winter." Batin Karina.

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang