Saat Karina berjalan keluar Jeno menarik lengan Karina.
"Sayang ini ga seperti yang kamu liat." Ucap Jeno.
"Lo bego tolol apa gimana? Udah jelas jelas lo habis bercocok tanam sama tuh cewe masih mau bilang ga seperti yang kamu liat, iya?" Bentak Karina.
"Iya Rin gue tau gue salah, tapi harusnya lo mikir! Gue gini juga karna selama gue nikah sama lo, gue ga pernah di kasih itu semua sama lo!" Balas Jeno.
"Lo bilang bakal tungguin gue sampai kapanpun tapi mana? Omongan lo palsu semua No!" Tekan Karina.
"Maafin aku sayang janji aku gaakan gitu lagi."
"Maaf Rin, Jeno, gue potong pembicaraan kalian, tapi ini tespek garis dua biru punya siapa?" Tanya Lia terheran heran.
"Punya gue? Mau apa lo?!" Celetuk Haewon.
"Gatau malu lo anjing!" Karinan pun langsung menampar Haewon.
"Karina! Dia lagi hamil jangan kasar gitu!" Bela Jeno ke Haewon.
"Kita cerai gue gamau lanjutin hubungan ini! Ayo Lia kita pergi." Karina pun pergi meninggalkan Jeno dan Haewon.
Dirumah Lia, Karina menangis sejadinya jadinya Lia merasa bersalah dan kasihan karna tak bisa membantu sahabatnya itu.
"Kenapa si li, disaat gue udah cinta sama Jeno dia malah gituin gue." Karina menangis.
"Rin maafin sebelumnya, Ryujin pernah cerita ke gue kalau hari hari pertama lo kesini, Winter sempet liat Jeno dan Haewon berduaan di restoran, terus waktu Winter liburan ke Villa Winter liat Jeno sama Haewon masuk ke Villa bekas Winter tempatin, kenapa gue ga bilang ini semua dari awal? Karna gue liat lo waktu kerja sama Winter kaya yang cape banget, makannya gue ga bilang dulu, takutnya bikin lo drop ehh tapi ternyata gue ga bilang juga Tuhan udah kasih tunjuk kelakuan busuk suami lo."
"Dia udah bukan suami gue lagi, jangan sebut nama itu lagi, gue benci! Gue benci!" Tangis Karina semakin keras.
"Udah jangan nangis ya."
Saat Lia sedang menenangkan Karina, tiba tiba Ryujin dan Winter datang menghampiri mereka berdua.
"Lia! Kamu ga apa apakan?" Tanya Ryujin hawatir.
"Ryujin, Winter? Kok kalian ada disini?" Heran Lia.
"Euh... Anu sebenernya kit-" Perkataan Ryujin terpotong oleh Winter.
"Ryu ini sebenernya kenapa? Terus kenapa kalian disini bukannya kalian harusnya di hotel sama Jeno? Dan lo Rin kenala lo nangis?" Heran Winter.
Dret dret. Suara ponsel berdering.
"Gue angkat telepon dulu." Winter pun langsung mengangkat teleponnya dan sedikit menjauh dari Ryujin, Lia dan Karina.
Merasa tidak enak hati melihat gerak gerik Winter, kejadian yang di takutkan Ryujin pun terjadi.
Ryujin yang melihat muka Winter marah langsung mengejar Winter.
"Ryujin kemana?" Teriak Lia.
"Kenapa sih mereka?" Tanya Karina penasaran.
"Gatau ga jelas banget, udah yuk kita istirahat dulu di kamar gue." Ajak Lia.
"Ayo."
Beberapa jam kemudian Winter dan Ryujin kembali ke rumah Lia dengan keadaan sangat puas dan senang, karna bisa memukul orang itu hingga babak belur.
"Gila lo Win berutal amat tadi." Ucap Ryujin tersenyum lebar.
"Sekalian sama yang dulu dulu masih dendam gue sama masalalu, makannya gue habisin dia tanpa ampun." Jawab Winter yang puas dengan perlakuannya ke Jeno.

KAMU SEDANG MEMBACA
Business Friend
Teen FictionPertemuan yang kurang mengenakan bagi Winter membuat dirinya membenci Karina, namun meskipun Karina tau kalau dirinya di benci Winter, Karina terpaksa memaksa untuk meminjam jasa nya dan membayar Winter untuk menjadi rekan bisnisnya. Gxg Bahasa Non...