tujuh belas

389 41 0
                                    

Dimalam hari disebuah apartment Winan. Winan dan Ningning sedang bermain PS5 milik Ningning, saat sedang asik bermain, tiba tiba datang Ryujin dan Yujin.

Ting nong. Suara bel pintu berbunyi.

"Win lo aja yang buka." Kata Ningning yang fokus bermain PS5 nya.

"Lo aja ah." Jawab Winan.

"Kebiasaan, lo aja ah cepetan." Perintah Ningning sambil menendang paha Winan.

"Ck iya iya awas lo kalau curang."

Winan pun mengalah dan membuka pintunya.

"Kebetulan lo belum tidur, kita balap mobil malam ini." Ajak Ryujin.

"Hah? Kok ngedadak?" Jawab Winan kaget.

"Pokoknya lo siap siap, gue tunggu di parkiran." Ujar Ryujin lalu menunggu Winan di parkiran.

"Ning gue kerja dulu, save dulu gamenya lanjut lagi besok." Ucap Winan yang sibuk memkai sepatu.

"Kerja apaan Win? Udah malem gini." Heran Ningning masih fokus ke layar tv.

"Jual diri! Udah ya gue pergi dulu." Dengan rusuh Winan berlari dan menuju ke parkiran.

"Dih dia mah gitu, padahal gue nanya nya serius." Gumam Ningning mendelik sebal.

Pukul 12 malam Winan, Ryujin dan Yujin sudah di arena balap.

"Ryu, kayanya gue kenal deh lawan kita yang sekarang." Kata Winan sambil memandang lawannya dari dalam mobil.

"Si Doyeon itu, yang waktu itu di Club." Jawab Yujin sambil mengorek kupingnya.

"Yang ciuman sama Karina bukan?" Tanya Ryujin penasaran.

"Iya dia orangnya." Jawab Yujin.

"Pantes ga asing." Balas Winan.

"Ryu hadiahnya apa kalau kita menang?" Tanya Yujin.

"Dapet uang Jin, lumayan banyak kok uangnya." Jawab Ryujin.

"Kita harus menang Win lumayan." Kata Yujin sambil menepuk pundak Winan.

"Gue usahain." Jawab Winan.

"Asal lo tau aja Win, sampe saat ini belum ada yang bisa ngalahin Doyeon." Ucap Ryujin.

"Masa? Hebat dong dia."

"Lo harus kalahin dia Win, gue yakin lo pasti bisa! Semangat!" Kata Yujin sambil memijat pundak Winan di belakang kursi Winan.

"Lo harus kalahin dia Win, gue yakin lo pasti bisa! Semangat!" Kata Yujin sambil memijat pundak Winan di belakang kursi Winan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggap aja kaya gini


Semua lawan sudah berkumpul, bendera sudah dikibarkan pertanda pembalap boleh menjalankan mobilnya.

Dengan serius Winan mengendarai mobilnya, Winan tertinggal jauh dari Doyeon, dengan kepintaran dan kecerdikan Winan, Winan mengambil jalan pintas dan membuat Doyeon sedikit tertinggal.

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang