Winterpun berlari sekencang mungkin dan membeli beberapa minuman karna merasa frustasi setelah melihat kejadian di pesta.
Satu botol minuman habis Winterpun melanjutkan minum dan menyalakan rokoknya, Winter terlihat kacau saat itu juga, tak lama kemudian Doyeon bertemu dengan Winter dan langsung menghampiri Winter.
"Heh, gimana tadi pestanya huh?" Tanya Doyeon yang sama sedang mabuk.
"Haha kacau pokonya, lo kenapa bisa disini?" Tanya Winter teler.
"Sama kaya lo kacau haha, gara gara Jeno cium Karina gue." Jawab Doyeon yang langsung bersandar di bahu Winter.
"Tolol! Karina punya gue Yeon." Jawab Winter sambil menepuk kepala Doyeon.
"Ga lagi deh gue suka sama Karina atau pacar orang, takut ngerasain kaya lo haha." Ledek Doyeon.
"Heh tapikan lo udah ngerasain sekarang." Balas Winter.
"Iya sih gapapa, anggap aja simulasi diselingkuhin." Ucap Doyeon.
"Ehh Win tau ga? Karina nyariin lo tuh, nangis nangis terus, kasian gue." Lanjut Doyeon.
"Bodo amat, Dah ah gue mau balik pasti Ningning nyariin gue, lo juga cepet balik ya nanti ortu lu nyariin." Winterpun berdiri dan berjalan meninggalkan Doyeon.
"Gue sih ngarepnya gitu Win, tapi orang tua gue gila kerja, mana ada mereka nyariin gue." Gumam Doyeon tersenyum miris.
Winter yang berniat pulang ke apartmentnya malah belok ke rumah sahabatnya yaitu Ryujin, Ryujin yang saat itu sedang mempersiapkan anak buahnya untuk mencari Winter, langsung menghentikan anak buahnya, karna Winter sendiri sudah menyerahkan dirinya ke sahabat baiknya itu.
Winter pun bermalam di rumah Ryujin sambil membicarakan sesuatu, setelah mereka sepakat dengan obrolan mereka tadi, mereka pun memutuskan beristirahat dan bersiap siap untuk hari esok.
Keesokan harinya Winter dan Ryujin sudah berada di Bandara untuk pergi ke Paris, Winter tidak berpamitan pada Karina karna masih kecewa dengan kelakuan Karina saat di pesta.
"Win lo yakin gaakan pamitan dulu sama Karina?" Tanya Ryujin.
"Ngapain Ryu habisin waktu kita aja, lagian dengan perginya gue dia bakal lebih bebaskan sama Jeno? Jadi, gausah bahas Karina lagi ya, gue gamau mikirin dia dulu." Jawab Winter kesal.
"Iya iya maafin, tapi seengaknya lo pamitan lah sama Bunda nya Karina." Balas Ryujin.
"Udah kemarin malem, sebelum gue ke rumah lo."
"Baguslah kalau gitu, ayo pergi, awas tuh tas lo ketinggalan."
"Iya Ryu iya."
Di sisilain, Karina terbangun dari tidurnya dan disambut oleh Bundanya dengan tatapan kecewa.
"Bunda? Kok pagi pagi gini udah ada di kamar?" Tanya Karina sambil menggosok matanya.
"Nih hadiah dari Winan alias Winter." Bundapun memberikan dua hadiah dari Winter.
Saat Karina membuka hadiah tersebut, Karina kaget dan menangis, Karna barang yang sangat Karina inginkan di belikan oleh orang yang dia pikir tak memperdulikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Business Friend
Roman pour AdolescentsPertemuan yang kurang mengenakan bagi Winter membuat dirinya membenci Karina, namun meskipun Karina tau kalau dirinya di benci Winter, Karina terpaksa memaksa untuk meminjam jasa nya dan membayar Winter untuk menjadi rekan bisnisnya. Gxg Bahasa Non...