Setelah membeli ponsel untuk Winan, Karina dan Winan langsung ke foodcourt untuk mengisi perut mereka yang lapar, Selama mereka makan tidak ada percakapan yang mereka lontarkan, hal hasil Karina lebih dahulu untuk memulai percakapan.
"Winan." Panggil Karina.
"Hmm." Jawab Winan.
"Lo kalau lagi sama gue bisa ga jangan galak galak? Minimal ilangin dulu deh rasa bencinya." Ucap Karina
"Bukan urusan lo, lagian kenapa sih harus gue." Jawab Winan kesal.
"Kalau lo ga iklas ngapain di terima? Lagian gue juga udah kasih duit ke lo, jadi lo tinggal jalanin aja, apa susahnya sih." Kesal Karina yang terbawa suasana.
"Kalau lo ga ngancem ngancem gue, gue juga gaakan terima Karina!" Jawab Winan sambil mendelik.
"Tapikan gue udah kasih duit sama hp buat lo! Bahkan mobil pun gue minta titipin ke lo! Kenapa lo masih gamau sih?" Heran Karina.
"Karna gue gamau itu semua! Ngerti?!"
"Udah susah belagu lo!" Kesal Karina.
"Maksud lo apa ngomong gitu?! Kenapa lo malah jadi ngerendahin gue hah?!" Winan pun marah dan menggebrak meja.
Karina pun kaget hingga tatapannya kosong lalu mengeluarkan air mata.
"W-win." Ucap Karina bergetar.
"Kenapa lo?! Gausah akting kaya gitu anjing nora!" Bentak Winan.
Merasa sesak dalam hatinya akhirnya Karina menangis dan seluruhnya badannya bergetar.
Winan yang tadinya melihat Karina kesal dan marah, langsung berubah kebingungan dan sedikit hawatir.
"Rin? Lo kenapa? Lo gapapakan?" Tanya Winan hawatir.
Karina tak menjawab dan hanya menangis.
"Rin jawab! Lo kenapa jangan bikin gue kebingungan dong ah!" Ucap Winan frustasi.
"T-takut." Jawab Karina masih menangis.
"Takut kenapa gue ga ngapa ngapin lo!" Ucap Winan dengan nada sedikit tinggi.
"Win! Gue gabisa di bentak! Gue paling takut dibentak, lagian kenapa sih lo kaya gitu ke gue? Salah gue apa?! Sampe sampe lo benci banget sama gue!" Jawab Karina bergetar.
"Y-ya lo kenapa ngerendahain gue kaya tadi Rin?" Balas Winan sedikit melembut.
"Gue kesel sama lo Winan, karna setiap yang gue lakuin selalu salah dimata lo! Asalkan lo tau aja kalau gue ga di ganggu sama Xiaoting gue juga gaakan lakuin hal konyol kaya gini!" Katanya sambil menangis.
"Ini anak bentak bentak gue, ngancem ngancem gue sama ngerendahin gue bisa, tapi giliran gue bentak dikit doang malah kaya gini, heran gue." Batin Winan.
"Yaudah sekarang berhenti nangisnya, bisakan lo? Udah jangan nangis, m-maafin gue ya gue tau gue salah maafin." Kata Winter lalu menepuk pundak Karina.
Karina tak menjawab dan masih terus menangis.
Karna bingung harus melakukan apa, akhirnya Winan memeluk Karina.
"Maaf gue ga sopan peluk lo kaya gini, tapi dengan gue kaya gini ke lo, semoga lo bisa tenang."
Tujuh menit kemudian Karina melepaskan pelukan Winan.
"Udah agak baikan?" Tanya Winan.
"Udah." Jawab Karina ketus.
"Maafin gue ya." Ucap Winan dengan mukanya yang terlihat sedih.
"Maafin gue juga." Jawab Karina masih ketus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Business Friend
Teen FictionPertemuan yang kurang mengenakan bagi Winter membuat dirinya membenci Karina, namun meskipun Karina tau kalau dirinya di benci Winter, Karina terpaksa memaksa untuk meminjam jasa nya dan membayar Winter untuk menjadi rekan bisnisnya. Gxg Bahasa Non...
