Dua empat

381 38 0
                                    

Keesokan harinya di Kampus Winan sedang mengobrol dengan Xiaoting di parkiran sambil bercanda gurau.

"Sel, Sel, itu Winan sama Xiaotingkan?" Tanya Karina ke Giselle dengan ekspresinya yang kaget.

"Lah iya, tumben akur begitu." Jawab Giselle yang ikut kaget.

"Wah ada yang ga beres nih." Gumam Karina.

"Pikirannya jangan kemana mana dulu siapa tau cuman ngobrolin hal biasa."

"Biasa apanya dia ketawa ketiwi gitu sama Xiaoting, kalau mereka ngerencanain jahat ke gue kaya gimana?"

"Pikiran lo astaga, gaboleh gitu, dia ada di posisi lo Karina." Tegur Giselle.

"Ya baguslah kalau gitu, awas aja kalau dia sampe macem macem sama gue." Jawab Karina mendelik lalu pergi meninggalkan Giselle.

"Karina tunggin gue." Teriak Giselle lalu mengejar Karina.

Disisi Winan dan Xiaoting, mereka berdua sedang membicarakan cara yang bagus untuk meminta maaf kepada Karina.

"Menurut lo bagusnya gimana Win?" Tanya Xiaoting.

"Menurut gue sih bagusnya sekarang lebih cepat lebih baik." Jawab Winan.

"Iya sekarangnya kapan?"

"Habis beres matkul lo aja, sekarang matkul lo sama Karina sama kan? Nah nanti udah beres kuliah lo cari tempat yang menurut lo bagus, terus nanti kirim alamatnya ke gue, nanti gue kesana bareng Karina."

"Terlalu lebay ga sih Win kalau harus dibawa ke tempat tempat gitu? Kenapa engga di kelas aja?" Protes Xiaoting.

"Terserah lo sih, gue saranin gitu biar lo keliatan niat banget gitu minta maafnya sama Karina, siapa tau kalau dia di bawa ketempat lain, dia luluh dan bisa maafin lo." Jawab Winan.

"Ahh iya pinter juga lo, yaudah deh kalau gitu doain ya semoga gue di maafin Karina, kalau gitu gue ke kelas duluan udah mau mulai nih, sampai ketemu nanti." Xiaoting pun berlari menuju kelasnya.

"Semoga berjalan dengan lancar, biar gue bisa lepas dari kerjaan ini." Gumam Winan sedikit sedih.

Sepulang Karina dari kuliahnya, Winan sudah siap menunggu Karina di parkiran untuk mengantarkan Karina pulang.

"Cepet amat lo, ga nongkrong dulu di rumah Ryujin?" Tanya Karina yang duduk disebalah Winan.

"Engga, soalnya gue mau ajak lo ke tempat sesuatu." Ucap Winan tersenyum sekilas.

"Mencurigakan banget sih mukanya." Jawab Karina yang memperhatikan wajah Winan.

"Udah siapkan? Pake dulu itu seatbeltnya Karina."

"Gamau Winan males."

"Bilang aja pingin gue pakein." Winan pun langsung memakaikan seatbeltnya.

Karina yang kaget karna terlalu dekat dengan wajah Winan hanya melongo dan menatap wajah Winan dari samping.

"Apa lo liat liat? Inget kejadian waktu itu ya?" Ledek Winan.

"Hah maksud lo? Kejadian apa anjir?" Kaget Karina.

"Yah kirain inget." Winanpun menyalakan mesin mobilnya dan mulai menjalankan mobilnya.

"Emang kejadian waktu itu kenapa?" Tanya Karina penasaran.

"Kasih tau ga yaa..."

"Kasih tau lah apaan sih, penasaran nih gue."

"Serius pingin tau?"

"Iya Winan cepetan, lama amat."

"Rusuh amat mau kemana sih?"

"Dih bukan mau kemana mana, gue cuman pingin tau kejadian waktu itu ada apa dan kenapa."

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang