tiga sembilan

374 27 0
                                    

Siang harinya Winter mengantarkan Karina kerumahnya, setelah selesai mengantarkan Karina, Winter di cegat oleh seorang perampok.

"Ngapain sih ngalangin jalan gue?" Gumam Winter kesal.

Tanpa basa basi Perampok itu langsung menarik kerah Winter, dengan sigap Winter langsung meninju muka perampok itu, perkelahianpun terjadi disana tak ada yang peduli kepada Winter yang sedang berkelahi.

Pertarungan itupun dimenangkan oleh Winter, perampok itu terkapar lemas dijalanan, Winter langsung pergi meninggalkan tempat itu dan menuju apotek.

Sesampai di apotek Winter membersihkan luka lukanya di tangan dan area muka, tak lama kemudian Sullyoon datang.

"Winan?!" Teriak Sullyoon panik.

"Lo kenapa? Habis berantem?" Tanya Sullyoon hawatir.

"Iya tadi gue hampir dirampok untung masih bisa gue lawan." Jawab Winter kesakitan.

"Sini gue bantuin bersihin luka lo."

"Gausah Sullyoon makasih gue masih bisa bersihin luka gue sendiri kok." Tolak Winter.

"Engga Winan lo butuh bantuan gue." Paksa Sullyoon.

"Engga usah Sullyoon gue masih bisa sendri." Jawab Winter mulai tertekan.

"Sini Winan biar cepet!" Ucap Sullyoon tidak menyerah.

"Sullyoon gausah gue bis-" Perkataan Winter terhenti karna Sullyoon mencium bibir Winter.

Winter terkejut dan langsung menjauh dari Sullyoon.

"Sullyoon maksud lo apaan cium cium gue?!" Tanya Winter panik sambil melihat sekitar.

"Maaf, Tadi gue cuman pingin bantu lo karna gue kesel lo tolak niat baik gue, jadi gue cium lo." Jawab Sullyoon.

"Yesss... Akhirnya gue bisa cium Winan gue, Jeno lo udah ambil foto gue sama Winankan? Seneng banget gue." Batin Sullyoon.

"Gila lo! Kalau temen temen gue liat gimana? Mereka bisa aduin ini semua ke pacar gue, parah lo!" Winterpun kesal dan meninggalkan Sullyoon sendiri.

"Winan! Maafin gue Winan!" Teriak Sullyoon.

Setelah Winter pergi, Jeno langsung menghampiri Sullyoon.

"Sullyoon, adegan lo barusan keren banget gue suka haha." Ujar Jeno dengan tawa jahat.

"Malah ketawa! Winan jadi marah ke gue Jeno!" Kesal Sullyoon.

"Udah gausah di pikiran nanti juga anaknya biasa lagi, tenang aja kali gausah panik gitu, lo juga suka kan adegan barusan." Goda Jeno.

"Rencana lo selanjutnya apa?" Tanya Sullyoon masih kesal.

"Rencana gue ngumpulin bukti udah selesai, tinggal gue kasih semua foto dan vidio ini ke Karina." Ujar Jeno dengan senyum smirknya.

"Lo jahat Jen." Ucap Sullyoon tiba tiba.

"Apa lo bilang? Heh! Lo juga jahat ya Sullyoon, Lo juga yang setuju dengan rencana ini, kalau lo jalanin semua ini dengan setengah hati kenapa lo lakuin? Lo butuh duit? Kalau lo butuh duit kenapa ga bilang aja dari awal, gue juga bakalan kasih berapapun juga! Gatau diri banget lo jadi cewe, dasar cewe mata duitan." Kata Jeno dengan nada yang marah.

"Heh jaga mulut lo ya! Kok lo jadi marah gini sih make ngata ngatain gue lagi, asal lo tau aja rencana busuk lo ini lama lama bakal terbongkar! Dan satu lagi cewe lo yang sekarang lo kejar kejar, bakalan benci sama lo selamanya! Inget itu!" Ucap Sullyoon yang langsung pergi meninggalkan Jeno.

"Halah bacot doang gaada bukti bisa apa lo." Teriak Jeno.

Dret dret. Suara ponsel Karina.

5 panggilan tak terjawab

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang