Madampun membawa Karina keluar namun siapa sangka Winan mengejar Madam dan langsung menghajar Bella dan Madam secara bergiliran.
"Lo pikir gue bakal segampang itu ngasih anak orang ke lo?! Tidak anak haram." Winan pun langsung menendang perut Madam cukup keras hingga Madam tersungkur dan sulit bangun.
"Winan?!" Teriak Karina.
"Diem disini Rin jangan lari kemana mana." Ujar Winan yang fokus melawan Bella.
"Sorry Rin gue engga ada maksud buat sangkut pautin lo ke dalam masalah ini, Tapi ini cara satu satunya biar si Madam keluar dari club dan engga ngerusakin barang barang yang ada di club. Gue gamau bayar ganti rugi kaya yang udah udah." Batin Winan.
"Winan awas di belakang lo!" Teriak Karina lagi.
"Rasain lo!" Madam pun memukul pundak Winan menggunakan botol kaca sampai pecah.
"Winan!" Teriak Karina menjerit ketakutan.
"Aww anjing sialan lo Madam! Kali ini lo udah bikin gue marah, jadi lo tau kan gue bakal ngapain?" Tanpa memperdulikan rasa sakitnya Winan menggambil serpihan botol yang sudah pecah lalu membesetkan serpihan botol itu ke perut Madam.
"Anjing lo Winan! Bella bangun lo bantuin gue hajar anak pembuangan itu." Teriak Madam ketakutan.
"Gue ga kuat bangun Madam." Jawab Bella yang sudah tergeletak sambil menahan rasa sakit.
"Madam liat gue." Winan pun menyamakan tubuhnya dengan tubuh Madam yang sedang duduk lalu meninju keras muka Madam sampai Madam pingsan.
"Aww tangan gue sakit. Karina ayo." Winan pun membawa Karina menjauh dari tempat perkelahian.
Plakk. Tamparan keras dari Karina yang membuat Winan terkejut.
"Lagi." Pinta Winan yang menatap Karina tanpa ekspresi.
"Anjing lo!" Karina pun menampar keras pipi sebelah Winan.
"Belum puas? Kalau lo belum puas, lakuin lagi aja gapapa kok emang gue salah." Winan pun tersenyum tipis tak berani melihat wajah Karina.
"Maksud lo tadi itu apa?! Kalau lo benci sama gue bilang! Gausah bawa bawa gue ke dalam urusan lo!" Bentak Karina sambil menangis.
"Kita pulang." Winan pun menarik tangan Karina namun ditepis kasar oleh Karina.
"Lo engga merasa bersalah apa?! Gatau malu banget lo anjing!" Bentak Karina.
"Terus gue harus apa? Minta maaf? Yaudah maafin gue ya Karina."
"Serah lo deh." Karina pun berjalan meninggalkan Winan.
"Karina mau kemana? Udah malem ini jangan jalan sendirian disini udah engga ada taksi." Teriak Winan lalu mengejar Karina.
"Bodo amat! Apa peduli lo kalau gue pulang sendirian!" Gerutu Karina yang terus berjalan tanpa menghiraukan Winan.
"Tunggu! Pake jeket gue baju lo terbuka banget, emang lo mau malem malem gini di cegat sama cowo mesum?" Winan pun menghadang jalan Karina dan langsung memakaikan jeketnya ke tubuh Karina.
"Minggir gue ga perlu jeket lo!" Karina pun membuang jeket Winan dan melewati Winan.
"Yakin lo?!" Teriak Winan dari kejauhan.
"Bener juga ya, gimana kalau nanti gue di culik terus di perkosa? Engga deh engga, terus gue harus gimana?" Karina pun berpikir dan menghentikan jalannya.
"Berhenti juga tuh anak." Gumam Winan sambil berjalan menghampiri Karina.
"Takut kan lo? Udah pake aja jaket gue." Winan pun memakaikan kembali jeketnya di tubuh Karina.

KAMU SEDANG MEMBACA
Business Friend
Teen FictionPertemuan yang kurang mengenakan bagi Winter membuat dirinya membenci Karina, namun meskipun Karina tau kalau dirinya di benci Winter, Karina terpaksa memaksa untuk meminjam jasa nya dan membayar Winter untuk menjadi rekan bisnisnya. Gxg Bahasa Non...