lima

573 55 0
                                    

Di suatu tempat Winan sedang celengak celinguk mencari kliennya sambil mengemut permen cocala kesukaannya.

"Angel sorry lama." Jawab pembeli yang menghampiri Winan.

"Lama banget lo, mana duitnya?" Jawab sinis Winan.

"Gila lo mau transaksi disini?" Bisik pembelinya dengan kesal.

"Lo mau barangnya ga? Kalau engga yaudah gue kasih yang lain." Jawab Winan belagu.

"Gabisa main rapih lo?!" Tegur pembeli.

"Semakin kita transaksi ditempat aman semakin kita dicurigai tolol." Winan pun menoyorkan kepala pembelinya.

"Bener juga tapi lain kali lebih hati hati oke, yaudah nih duitnya ada dikotak makanan ini." Pembelinya pun memberikan uang tersebut ke Winan.

"Oke bro thank you." Winan pun memeluk pembelinya dengan tiba tiba.

"Heh heh ngapain peluk gue." Heran si pembeli.

"Diem lo! Pura pura akrab aja kita, btw gue udah masukin barangnya disaku jeket lo." Bisik Winan.

"Wow hebat juga lo, thanks ya gue bakal beli barang ini lagi ke Madam kalau lo yang anterin barangnya lagi." Goda si pembeli.

"Mesum lo mentang mentang gue peluk. Gaada lagi anter anter beginian dah ah urusan kita selsai bye." Winan pun pergi meninggalkan pembelinya.

"Galak banget dah untung cantik." Ucap tukang pemaikai.

Setelah Winan mengerjakan pekerjaannya Winan langsung menuju ke tempat Madam dan menyetorkan uang hasil transaksinya.

"Niko, Madam ada kan didalem?" Tanya Winan.

"Masuk aja cantik ada kok." Jawab Niko.

"Permisi Madam." Winan pun langsung membuka pintu tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Winan!" Teriak Madam yang sedang skidipapap dengan Pria simpanannya.

"Sorry Madam, Niko bilang masuk aja gue kira lagi ga ada tamu." Jawab Winan yang sudah membalikan badannya.

"Jadi mau apa lo kesini? Setor? Kenapa ga kasih ke Niko aja." Jawab Madam sambil menggunakan handuk kimononya.

"Ada yang mau saya omongin Madam."

"Yaudah duduk." Perintah madam.

"Jadi begini Madam, Winan mau berhenti jadi kurir, dan berarlih jadi orang suruhan aja asal ga bunuh orang!" Ucap Winan dengan tegas.

"Tiba tiba? Udah gabisa Win." Jawab Madam yang menaikan nada bicaranya.

"Gabisa? Saya udah sering lebih dari target loh madam masa gabisa, Niko aja sama saya tagerketnya kalah, masa saya yang udah melebihi target selama tiga bulan lebih gabisa?" Protes Winan.

"Maka dari itu Winan saya ga pernah pindahin kamu untuk kerja dibagian lain, karna keuntungan besar kita ada di kamu, kamu pintar merayu jadi banyak keuntungan buat kamu. Maaf  ya Winan kita gabisa pindahin kamu." Jawab Madam.

"Pintar merayu apa madam? Saya ga pernah merayu pembeli yah, Madam sendiri yang ngiming ngimingi pelanggan kalau gue bisa sekalian di pake dan ditambah bayaranya, saya hampir di perkosa berapa kali Madam gara gara ulah Madam, dan saya minta keringanan masih gamau ngasih? Saya udah ngasih banyak untung loh Madam di bisnis anda!" Tekan Winan.

"Winan! Gue bilang gabisa ya gabisa!" Bentak Madam yang langsung berdiri dari kursinya.

"Kalau gitu saya berhenti! Masih banyak di luaran sana yang terima saya, saya minta maaf. Permisi." Winan pun pergi meninggalkan Madam.

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang