enam

619 61 0
                                    

Keesokan harinya Winan sedang berdiam diri didepan gerbang Kampus, karna harus menunggu sahabatnya yaitu Ryujin.

"Gue kecepetan ga ya datang kesininya? Plis Ryu jangan lama lama gue lagi dikejar orang nih" Gumam Winan yang sedang waspada.

"Winan." Panggil Karina dari kejauhan.

"Cih dia lagi." Gumam Winan yang sedikit sebal ke Karina karna kejadian di Club saat itu.

"Winan gue boleh ga bicara sebentar sama lo?" Tanya Karina.

"Muka Winan kenapa? Habis berantem?" Batin Karina penasaran.

"Gue sibuk." Jawab Winan cuek.

"Ini penting."

"Bukan urusan gue."

"Winan come on, gue punya salah apa sama lo sampe lo gamau bicara sama gue?"

"Bisa enyah aja ga si lo dari hadapan gue? Lo ganggu tau ga!" Winanpun mendekatkan wajahnya ke wajah Karina sambil memberikan tatapan tajamnya.

"L-lo dengerin aja dulu setelah lo dengerin, gue janji gue gaakan muncul lagi dihadapan lo." Ucap Karina yang berusaha meyakinkan Winan.

"Anjing!" Gumam Winan yang terdengar Karina.

"Kenapa?" Karinapun penasaran dan langsung mencari sumber yang membuat Winan berkata kasar.

"Sini lo." Perintah Winan.

"Ngapain?" Heran Karina.

"Sini deketan sama gue!" Winan pun memberikan ekspresi mengancam hingga membuat Karina takut.

"Iya iya ini udah deket." Jawab Karina ketakutan.

"Dengerin gue, Peluk gue!."

"Maksud lo apaan? Emang gue-" Perkataan Karina pun terpotong oleh Winan.

"Bisa cepet ga si lo?!" Bentak Winan.

"b-biasa aja kali." Karina pun langsung menuruti kemauan Winan dan langsung memeluk Winan.

"Biasa aja gausah kaku anggap aja gue sahabat lo." Winan pun membalas pelukan Karina.

"t-tapi Win?" Gugup Karina.

"Ini maksudnya apaan?." Batin Karina yang merasakan sesuatu dalam hatinya.

"Udah ikutin aja Karina." Jawab Winan sedikit lembut.

"Sumpah ya kalau gue ga di kejar sama orang, gue ga sudi meluk lo!" Batin Winan.

"Bisa ga si Win suara lo kaya tadi terus setiap kita ngobrol, jadikan gaakan ada emosi di antara kita." Batin Karina yang senang mendengar nada lembut yang baru saja Winan keluarkan.

"Karina, lo liat Tiga cowok yang pake hoodie item ga?" Bisik Winan.

"L-liat kenapa emang?" Karina penasaran.

"Mereka ngejar gue, jadi jangan lepasin pelukannya sampe mereka menjauh dari gue."

"I-iya." Jawab Karina gugup.

"Antara beruntung dan tidak beruntung. Gue yakin pasti anak anak itu yang bikin Winan babak belur kaya gini." Batin Karina yang menatap sinis ketiga manusia yang tadi Winan katakan.

"Ayo masuk, mereka udah pergi." Winan pun menarik Karina dan membawa Karina masuk ke Kampusnya.

"Udah pergi ya orang yang ngejar lo?" Tanya Karina.

"Udah." Winan pun meninggalkan Karina di Parkiran Kampusnya.

"Winan kok ninggalin gue sih." Karina pun berlari mengejar Winan dan menghalangi jalan Winan.

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang