dua satu

440 46 0
                                    

Setelah mengantarkan Bundanya Karina, Winan pulang ke apartemennya dan mengistirahatkan badannya yang sudah lelah.

Seperti biasa keesokan harinya Winan pergi ke Kampus bersama Ningning, lalu merokok di taman sekitar Kampus.

Saat Winan sedang menikmati setiap hisapan rokoknya, Winan melihat Karina dan juga Doyeon turun dari mobil.

"Pantes dia ga kabarin gue ternyata dia di anter Doyeon." Gumam Winan yang memperhatikan Karina dari jarak jauh.

"Hah kenapa Win?" Tanya Ningning yang tak sengaja mendengar perkataan Winan.

"Gapapa Ning, ke kelas yuk rokok gue udah abis kok."

"Yaudah ayo."

Sesampai Winan dikelas dan mengobrol dengan teman yang lainnya, tiba tiba Ryujin menepuk pundak Winan dan memberikan kotak makanan.

"Heh nyet, ini buat lo." Kata Ryujin sambil menyodorkan kotak makan.

"Dari siapa?" Tanya Winan.

"Dari Karina." Celetuk Yujin.

"Perhatian banget dia, kalian pacaran ya?" Ujar Ningning tiba tiba.

"Engga Ning! Apaan sih!" Winan Panik.

"Win, lo ga lupakan?" Ceketuk Ryujin, yang membuat Yujin dan Ningning melihat Ryujin dan Winan dengan aneh.

"Engga, lo bisa ikut gue ga Ryu? Ada yang mau gue kasih tau sama lo." Ucap Winan.

"Oh yaudah ayo." Jawab Ryujin mengiyakan.

"Gue sama Ningning gaakan diajak?" Ujar Yujin.

"Kalian tunggu aja disini nanti gue kasih tau." Jawab Ryujin lalu berjalan bersama Winan, dan meninggalkan Yujin dan Ningning.

Kali ini Winan dan Ryujin sedang ada di depan kelasnya.

"Ada apa Win?" Tanya Ryujin.

"Ryu, kemarin waktu pulang kerja gue ngobrol sama Bundanya Karina." Jawah Winan.

"Kok bisa?" Heran Ryujin.

"Iya jadi gini."

Winan pun menceritakan semua obrolan yang kemarin di bicarankan bersama pemilik toko.

"Serius Bundanya cerita gitu?" Kaget Ryujin.

"Serius Ryu, menurut lo gue harus gimana? Percaya atau jangan percaya? Karna menurut gue ga mungkin aja gitu seorang Karina suka sama gue." Ujar Winan sedih.

"Kalau kata gue sih ikutin aja apa kata hati lo, diri lo sendiri lebih tau mana yang baik dan buruknya buat diri lo." Jawab Ryujin sambil menepuk pundak Winan.

"Semoga pilihan gue ga salah." Ucap Winan tersenyum miris.

"Ohh iya Win, kalau lo udah ga kerja lagi bareng Karina, bilang ya."

"Kenapa emang Ryu?"

"Ada kerjaan baru buat lo."

"Oke nanti gue kasih tau."

Saat Winan sedang asik mengobrol tiba tiba seseorang datang dan memanggil dirinya.

"Winan." Panggil Doyeon.

"Doyeon? Ada apa ya?" Tanya Winan heran.

"Nanti malem gue mau ngajak lo balap bisa?" Ujar Doyeon dengan raut wajah yang sinis.

"Bentar, kok tiba tiba?" Jawab Winan bingung.

"Gapapa gue cuman pingin balap sama lo, gue tunggu nanti malem di tempat biasa, bayarannya lo bisa dapet mobil gue deh."

Business FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang