02 - The Reason

129 34 4
                                    

Dulu, Rinai pernah memiliki keluarga yang sempurna.

Ayahnya yang luar biasa perhatian, dan Ibunya yang memiliki hati selembut kapas. Perpaduan sifat alami dari kedua orangtuanya tidak pernah gagal membuat suasana di rumah begitu tenang dan harmonis. Belum lagi fakta bahwa dirinya adalah anak tunggal mereka yang membuat seluruh kasih sayang mereka benar-benar tercurahkan hanya kepadanya.

Membuat Rinai yang saat itu baru berusia delapan tahun tidak segan mendeklarasikan pada sekitarnya tentang betapa sempurnanya keluarganya ini.

Hingga kemudian Rinai harus ditampar oleh kenyataan bahwa ternyata segala anggapannya itu salah.

Keluarganya mungkin terlihat begitu sempurna dimatanya, tapi Rinai sadar satu hal bahwa dirinya hanyalah seorang anak berusia delapan tahun yang mudah tertipu oleh apa yang dia lihat. Karena faktanya keluarganya tidak sesempurna kelihatannya.

Dunia Rinai hancur dengan mudahnya saat Ibunya mengatakan bahwa beliau dan Ayahnya resmi bercerai.

Saat itu, Rinai dengan segala keluguannya berusaha mempertahankan keutuhan keluarganya. Hingga lagi-lagi Rinai harus ditampar oleh kenyataan bahwa sekali lagi dia ini hanyalah seorang anak yang baru menginjak usia delapan tahun. Jelas, mempertahankan keluarganya agar tetap utuh seperti yang dia harapkan bukanlah sebuah pilihan. Untuk Rinai, dia hanya memiliki dua pilihan saat itu; ikut ayah atau ibu.

Awalnya, ketika diberi pilihan itu, dengan segala keluguannya Rinai pikir dia hanya harus memilih satu diantara dua pilihan itu saja dan semuanya akan selesai. Tapi faktanya, setelah dia memilih untuk ikut bersama Ibunya pun masalah tidak selesai sampai disitu saja. Rinai harus melihat kedua orangtuanya terlibat perdebatan sengit untuk pertama kalinya yang semakin menyadarkan Rinai bahwa keluarganya memang sudah tidak bisa diselamatkan lagi. Keluarganya ternyata benar-benar sudah hancur.

Dan karena keputusannya juga lah, Rinai pun akhirnya harus terpisah dengan Sang Ayah sejak hari itu.

Hingga beberapa tahun kemudian Ayah datang kembali ke rumah Ibunya. Menemuinya dan membujuknya lagi untuk tinggal dengannya di kota dengan iming-iming akan menyekolahkan Rinai sampai perguruan tinggi luar negeri. Awalnya Rinai menolak, tapi atas bujuk rayu sang Ibu yang ingin masa depan putrinya jauh lebih cemerlang ---mengingat beliau pun tidak bisa menyekolahkan Rinai sampai ke perguruan tinggi--- akhirnya Rinai pun bersedia tinggal bersama Ayahnya. Ya, memang sejak awal satu-satunya alasan Rinai mau tinggal bersama Ayahnya adalah karena Ibunya. Hanya karena itu. Seandainya Ibunya tidak pernah mati-matian membujuknya, Rinai juga tidak akan mau tinggal bersama Ayahnya apalagi setelah dia tahu bahwa Ayahnya sudah menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Usia anaknya sepantaran dengannya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Ghina, dan sekarang sudah dikaruniai satu putri lagi hasil dari pernikahan mereka berdua yang sekarang Rinai kenal dengan nama Yuna.

Awal-awal Rinai menginjakkan kakinya di rumah itu, Rinai diterima dengan baik oleh mereka, bahkan Yuna yang saat itu masih kecil sangat dekat dengannya. Hingga hari berganti tahun, dan Rinai pun mulai beranjak dewasa, barulah Rinai menyadari bahwa mereka sebenarnya tidak benar-benar menerima dirinya. Apalagi saat wanita tua yang katanya adalah ibu dari Mama tirinya itu mulai ikut tinggal di rumah itu, sikap tidak suka mereka akan kehadirannya di rumah itu semakin terlihat jelas. Mereka hanya akan bersikap baik padanya ketika di depan Ayahnya saja.

Rinai menerima segala perlakuan buruk mereka, selagi mereka hanya menyakitinya saja. Bagi Rinai, asalkan mereka tidak menyakiti orang-orang yang disayanginya, dia tidak apa-apa, dia tidak akan pernah membalasnya. Lagipula di rumah itu tidak semuanya membenci Rinai, masih ada Yuna yang menyayanginya dengan tulus dan mau menganggap dirinya sebagai keluarganya. Dan Rinai pun begitu. Dia menyayangi Yuna dengan tulus dan menganggap Yuna sebagai adik kandungnya sendiri. Bahkan kedekatan yang terjalin diantara Yuna dan Rinai jauh lebih intensif ketimbang Yuna dengan kakak kandungnya sendiri.

Step-Sister (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang