(n') {seseorang, tindakan, atau motif} kurang mempertimbangkan orang lain; bersangkutan terutama dengan keuntungan atau kesenangan pribadi seseorang.
.
.
.
.Yuna menatap penampilannya yang terpantul dari cermin besar dihadapannya. Penampilannya yang jauh lebih berbeda dari biasanya. Dia memakai pakaian yang jauh lebih mewah, seksi dan yang jelas dengan make-up yang lebih tebal dari biasanya. Benar-benar berusaha terlihat sempurna.
Ya, tentu saja. Karena tepat di pagi hari ini Yuna akan datang berkunjung ke rumah Aksara dan menunjukkan pada Aksara seberapa sempurnanya dia agar Aksara sadar bahwa kekasih barunya itu tidak ada apa-apanya ketimbang dengan tunangannya ini.
Ini adalah usaha pertama Yuna. Dan kalau seandainya usahanya ini belum berhasil juga, Yuna pastikan dia akan menyingkirkan kekasih baru Aksara itu secepatnya. Dengan cara apapun.
Yuna tampak merapikan rambutnya sejenak sembari melemparkan senyuman puasnya yang ikut terpantul dari cermin besar dihadapannya. "Aku yakin kalau aku selalu berpenampilan seperti ini pasti Mas Aksa nggak akan fokus sama pacar barunya itu. Dia pasti akan lebih fokus sama aku" Yuna pun mengambil parfum dari atas meja riasnya kemudian menyemprotkannya beberapa kali ke tubuhnya, baru setelahnya Yuna mengambil tasnya dan segera berangkat menuju ke rumah Aksara.
Selang berapa menit kemudian Yuna sampai di rumah Aksara. Yuna tersenyum melihat mobil Aksara terparkir di pelataran rumah Aksara. Yuna yakin Aksara pasti ada di rumahnya.
Yuna pun tampak menghentikan langkahnya di depan pintu utama rumah Aksara lalu dia langsung mengetuk pintu rumah Aksara.
Cklek!
Tidak berapa lama kemudian pintu rumah Aksara dibuka dari dalam membuat Yuna langsung melebarkan senyumannya. Rupanya Aksara memang sudah berada di rumah.
"Mas Aksa..." sapa Yuna begitu melihat presensi Aksara ketika Aksara membuka pintu rumahnya lebar-lebar.
Aksara yang masih memakai baju piyamanya tampak tersentak terkejut begitu melihat Yuna berdiri di hadapannya dengan pakaian yang cukup mencolok. Cantik memang, tapi tetap terasa aneh dimata Aksara, seperti bukan Yuna pada biasanya yang selalu berpenampilan sederhana dan berdandan natural. Yah, meskipun Aksara juga tahu bahwa pakaian sederhana yang sering dipakai Yuna selalu bermerek dan bukan pakaian berharga murah, tapi tetap saja Yuna itu sangat jarang berpenampilan berlebihan seperti ini bahkan ketika mereka bertunangan pun Aksara yakin Yuna tidak berpenampilan dengan gaya seperti ini jadi wajarkan kalau Aksara merasakan perasaan aneh seperti ini saat melihat penampilan Yuna.
Grep!
Belum habis rasa terkejutnya karena Yuna yang datang dengan penampilan seperti itu, Aksara kembali dibuat terkejut saat Yuna tiba-tiba saja memeluknya dengan erat. Tunggu dulu, bukankah Yuna itu marah padanya karena tindakan Rinai ketika di taksi kemarin, lantas kenapa Yuna tiba-tiba datang kemari dan memeluknya seperti ini?
"Yuna kangen banget sama, Mas" ujar Yuna dengan nada suara manjanya.
Aksara menggulirkan bola matanya ke bawah menatap Yuna yang memejamkan matanya dengan erat menikmati pelukannya dengan Aksara. Aksara pun balas memeluk Yuna dengan lembut, "iya. Saya... juga" jawabnya dengan nada suara yang terdengar ragu.
Yuna melebarkan senyumannya saat Aksara mengatakan bahwa dia pun merindukan dirinya mengabaikan Aksara yang terlihat mengerutkan keningnya dalam-dalam di sana. Benar-benar merasa terganggu dengan perasaan aneh yang menyelimuti hatinya, tepatnya setelah dia mengatakan bahwa dia pun merindukan Yuna.
Aksara pun secara refleks mendorong bahu Yuna membuat pelukan Yuna terlepas begitu saja. Yuna pun terdiam membeku sembari menatap Aksara penuh rasa keterkejutan. Ini adalah kali pertama Aksara menolak dipeluk olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step-Sister (✓)
Fiksi Penggemar(SUDAH DI REVISI) Local Fanfiction Cast : Hoshyer & Yuju Romance | Drama | Love Triangle | 17+ STEP-SISTER Pertunangan yang terjadi diantara Aksara dan Yuna berjalan dengan mulus. Hanya tinggal menghitung hari saja dan hubungan keduanya akan sampai...