24 - Kenangan Yang Terhenti

90 27 10
                                    

Gaby menutup mulutnya dengan telapak tangannya setelah mendengar cerita Hanin. Air mata bahkan membanjiri pipinya sekarang. Karena jujur saja, meskipun hanya dengan mendengarkan ceritanya Gaby bisa ikut merasakan bagaimana rasanya jika dia ada diposisi Rinai saat itu. Dan perasaan itulah yang pada akhirnya membuat Gaby tidak bisa menahan tangisannya.

Sungguh, Gaby benar-benar tidak mengerti kenapa Yuna bisa melakukan tindakan sejahat itu pada Galen. Bagaimana bisa dia memperlakukan Galen seperti itu hanya lantaran Galen tidak sama seperti orang normal pada umumnya. Bagaimana bisa Yuna melakukan tindakan yang jauh lebih parah dari yang pernah Yuna lakukan kepadanya dulu ketika Gaby masih SMA. Bagaimana bisa Yuna menjadi alasan Galen tergeletak dalam keadaan sekarat ditengah jalan juga hujan deras yang mengguyurnya.

Bagaimana bisa dia setega itu? Seolah-olah Yuna adalah seorang iblis yang tidak memiliki hati, dan bersembunyi dibalik topeng malaikatnya.

Isakan lembut terdengar ditelinga Gaby. Gaby menggulirkan bola matanya ke arah sumber suara, tepatnya ke arah Hanin yang masih menundukkan kepalanya dalam-dalam. Keadaannya juga tidak berbeda jauh dengannya. Air mata tampak membasahi pipinya.

"Aku bener-bener nggak tau kalau alasan Mbak Rinai membenci Yuna ternyata karena hal itu. Aku pikir Mbak Rinai membenci Yuna hanya karena dia iri karena diperlakukan berbeda sama keluarganya, tapi ternyata...." Gaby menggelengkan kepalanya pelan masih merasa tidak percaya dengan fakta yang baru dia tahu.

Hanin menatap Gaby dengan tatapan sendunya, "Asal kamu tau Gaby. Meskipun Kak Rinai diperlakukan sejahat itu sama keluarganya, Kak Rinai nggak pernah sekalipun membenci mereka. Satu-satunya alasan Kak Rinai membenci mereka termasuk Yuna karena mereka yang lebih dulu menyakiti orang-orang yang Kak Rinai sayang termasuk Kak Galen"

Gaby menganggukkan kepalanya mengerti. Artinya selama ini dugaannya salah. Meskipun Rinai melakukan balas dendam pada Yuna dengan cara menggoda Kakaknya agar bisa berpisah dengan Yuna dan ikut merasakan betapa sakitnya menjadi seorang Galen yang cintanya tidak pernah terbalaskan oleh Yuna, bukan berarti Rinai bisa dianggap sebagai perempuan jahat. Dosa Yuna di masa lalu jelas lebih besar ketimbang pembalasan yang Rinai lakukan di masa sekarang.

Titik terjahat dari seorang Rinai benar-benar muncul karena dia yang ingin membela sosok-sosok yang dia sayangi yang dilukai oleh orang lain. Rinai perduli pada orang-orang yang dia sayangi sampai sejauh itu.

Dan rasanya wajar jika Revan bisa sampai berpaling dari Hanin dan menyukai Rinai. Karena pada kenyataannya Rinai berbeda dengan wanita kebanyakan. Dia berhati malaikat meskipun dalam beberapa alasan Rinai tengah berkamuflase menjadi seorang iblis bagi Aksara dan Yuna.

"Tapi Kak Hanin, Mas Revan bilang Mbak Rinai itu udah punya pacar tapi Mas Revan nggak percaya sama kenyataan itu, makannya dia terus berusaha untuk ngejar Mbak Rinai. Kalau seandainya kita bawa pacar Mbak Rinai kehadapan Mas Revan, aku yakin Mas Revan akan berhenti mengejar cintanya Mbak Rinai dan dia bisa kembali sama Kakak" ujar Gaby, yang seketika berhasil membuat Hanin membulatkan matanya terkejut bukan main.

"K-kamu... Mau terima aku lagi?"

Gaby melemparkan senyuman tipisnya saat mendapatkan satu pertanyaan yang Hanin ajukan kepadanya. Gaby menganggukkan kepalanya beberapa kali, "melihat kamu sekarang buat aku sadar kalau kamu perempuan yang baik untuk Mas Revan" Gaby sadar bahwa berbicara tanpa emosi bersama Hanin membuat Gaby tahu sifat lain Hanin yang tidak pernah mau Gaby lihat sebelumnya. Dan rasanya ada alasan kuat kenapa Hanin menjadi sahabat kecil Rinai sampai dewasa meskipun harus terpecah belah karena urusan percintaan mereka. Dan karena momen ini juga Gaby tahu betapa baiknya Hanin memperlakukan Rinai saat Rinai dalam kesulitan ketika dirinya dipaksa untuk berpura-pura berkuliah keluar negeri. Lagipula segala anggapan Gaby bahwa Hanin perebut kasih sayang Revan selama ini hanyalah buah dari kesalahpahaman semata. Pada kenyataannya semuanya bermula dari kakaknya sendiri yang memang selalu melakukan sesuatu sesuka hatinya, dan seandainya Hanin tahu itu pasti sejak dulu dia bisa menegur Revan baik-baik dan mungkin hubungan mereka semua bisa kembali harmonis.

Step-Sister (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang