---19 Februari, 2021---
Rinai mengambil sebuah kotak berisi kacamata lama milik Galen dari dalam laci meja belajar di salah satu sudut di kamar Galen. Dia tampak mengeluarkan isi kotak tersebut kemudian memasangkan sebuah kacamata berlensa bulat tersebut ke wajah Galen.
"Kalau pake kacamata kamu yang lama ini masih burem nggak?" Tanya Rinai dengan raut wajah khawatirnya. Pasalnya minus mata Galen dari bulan ke bulan terus bertambah sampai Galen tidak akan bisa melihat dengan jelas ketika tidak memakai kacamata minusnya. Ini pun Galen terpaksa memakai kacamata lamanya yang minusnya jauh berbeda dengan minus mata Galen sekarang. Semuanya disebabkan karena Galen yang jatuh tidak sadarkan diri kemarin sore. Tepatnya di area perpustakaan utama kampus sampai akhirnya kacamatanya tidak sengaja terinjak-injak oleh beberapa mahasiswa yang mengerubungi Galen kala itu, apa lagi saat itu darah terus bercucuran dari lubang hidung Galen yang membuat panik banyak orang.
Galen tampak mengerutkan keningnya dalam-dalam sembari menyesuaikan penglihatannya dengan kacamata lamanya mengabaikan Rinai yang sedari tadi menatap khawatir Galen. Hingga beberapa detik setelahnya, Galen tampak menunjukkan senyuman lebarnya pada Rinai, "Mbak tetep keliatan cantik. Artinya kacamata Galen nggak burem, Mbak" ujar Galen yang seketika berhasil membuat Rinai mengerang frustasi.
"Galen serius dong. Atau kita beli kacamata baru aja ya? Aku temenin" Rinai benar-benar takut Galen akan kesulitan melihat kalau menggunakan kacamata lamanya seperti itu.
Galen menggelengkan kepalanya pelan, "nggak usah, Mbak. Ini udah lumayan jelas kok. Lagian nih kalau Galen periksa mata dan beli kacamata dulu nanti Galen nggak bisa berangkat ke kampus. Nanti Galen nggak bisa ketemu Yuna, Mbak"
Seketika Rinai menghela napasnya lelah saat lagi dan lagi Galen membahas perihal Yuna. Ya, Yuna yang Galen maksud adalah adik tiri Rinai sendiri. Sosok yang selama beberapa tahun ini berusaha Rinai hindari agar skenario yang dibuat oleh Mama tiri dan Omanya tidak hancur berantakan. Karena bagaimanapun juga jika Yuna tahu bahwa selama ini Rinai tidak benar-benar kuliah Yuna pasti akan marah besar bahkan langsung mengadukan semuanya pada Ayahnya. Memang bagus bagi Rinai, tapi tidak bagus untuk keselamatan Ibunya di desa.
"Besok kan bisa ketemu dia. Nggak harus sekarang"
Galen menggelengkan kepalanya dengan tegas, "Mbak, Galen itu udah ada rencana mau ngajak Yuna makan buat rayain ulangtahun Galen. Nggak bisa ditunda, kan Galen ulangtahunnya hari ini"
Rinai pun hanya bisa menghela napasnya berat saat mendengar perkataan Galen barusan. Meskipun Rinai sedikit kecewa dengan fakta bahwa Galen ingin merayakan hari ulangtahunnya dengan Yuna ketimbang dengan dirinya dan Andra, tapi sumpah bukan itu alasan Rinai tampak seberat ini membiarkan Galen keluar rumah. Kondisi Galen yang sedikit menurun pasca kejadian kemarin serta kacamata Galen yang pasti akan mengganggu penglihatan Galen lah alasan utamanya.
"Izinin ya Mbak. Galen janji nggak akan lama-lama"
Melihat Galen seingin itu pergi bersama Yuna untuk merayakan hari ulangtahunnya pada akhirnya memaksa Rinai untuk menganggukkan kepalanya pelan mengizinkan Galen untuk berangkat ke kampus dan bertemu Yuna di hari ini.
Galen tersenyum manis. Dia pun langsung mengambil tasnya kemudian kunci mobil milik Andra dari atas meja nakas. Dan tepat saat dia akan keluar kamar, seseorang sudah lebih dulu membuka pintu kamarnya dari luar.
Cklek!
Terlihat di sana Andra yang datang membawa sekantung plastik berisi buah. Dia tampak menatap Galen dengan tatapan bingungnya. "Loh, kamu mau kemana, Dek?" Tanya Andra kebingungan. Pasalnya semalam Ibunya mengabarkan pada Andra bahwa Galen pingsan di perpustakaan kampus, dan Andra pikir Galen akan istirahat di rumah makannya Andra datang untuk menjenguk Galen, tapi saat Andra datang kemari dia justru menemukan Galen yang sudah siap berangkat kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Step-Sister (✓)
Fanfiction(SUDAH DI REVISI) Local Fanfiction Cast : Hoshyer & Yuju Romance | Drama | Love Triangle | 17+ STEP-SISTER Pertunangan yang terjadi diantara Aksara dan Yuna berjalan dengan mulus. Hanya tinggal menghitung hari saja dan hubungan keduanya akan sampai...