ONE

4.4K 262 13
                                    

Typo bertebaran🙏

-

Ketika kedua orang tua memilih berpisah maka dua anak hadir dalam rumah tangga yang sebelumnya harmonis harus memaksa diri mengikut masing-masing yang membawa mereka pergi--- jika sulung adalah anak pertama ikut serta pada wanita dewasa tidak lain ibunya maka bungsu adalah anak terakhir sebaliknya, ayah.

Air mata tak henti menetes memukul telak ulu hati terasa amat berat merasakan sakit menerima kenyataan jika di usia terhitung jari keduanya harus di pisahkan takdir.

Boneka di masing-masing tangan serta punggung membawa tas ransel berwarna pink pembuktian bahwa masa kecil tidak sama dengan masa kecil  anak lain--- tumbuh besar bersama saudara.

Rumah yang dahulu menjadi saksi bisu canda tawa serta duka tertutup dengan tulisan 'di jual'.

Mereka berpisah di jalan bercabang--- mantan suami mengemudi mobil ke suatu daerah yang menjadi tujuan agar bisa memulai hidup baru tanpa pendamping sementara mantan istri berniat meninggalkan Korea ingin melupakan kenangan yang masih terngiang-ngiang di kepala.

"D-dad---" panggil anak perempuan berusia lima tahun memangku boneka berwarna pink dengan tas berada di antara pinggang dan pintu mobil.

Sesegukan ia menyeka air mata serta cairan dari hidung menggunakan punggung tangan menatap pria dewasa fokus pada kemudi tetapi tatapan tidak menyirat bahagia.

"Apa mommy tidak ikut dengan kita? Eonnie juga?"

Tanyanya berharap jika jawaban menyusul menjadi balasan pertanyaan tetapi sekian detik respon tak kunjung terdengar akhirnya suara tangis piluh kembali mengisi ruang sepi mobil.

Pria dewasa bukan tidak ingin memberi suara tetapi apa yang di harap gadis kecil di sampingnya kalau jawaban pemberi luka yang nanti ia dengar?

Terhitung jam mengemudi, akhirnya mereka tiba di tempat tujuan--- pria itu menoleh memasti putri kecilnya yang masih sesegukan dalam tidur lelap. Bisa saja kelelahan menangis juga perjalanan jauh.

"Soo sayang--- ayo bangun nak, kita sudah tiba" lembut sekali membangunkan anak gadis kecilnya seolah kasar sedikit pasti melukai.

Tidak menunggu lama kedua pupil bulat berwarna kelam mengerjab menyesuai penglihatan agar tidak mengabur sebab kedua mata membengkak, hidung memerah dan ada jejak-jejak tak sedap di kedua pipi yang mengering.

"Dad" seraknya memanggil masih di iringi sesegukan.

"Ya sayang--- ayo keluar kita sudah sampai" ajaknya membelai sayang rambut putrinya yang sudah acak-acakkan padahal sebelumnya sangat rapi berkepang dua oleh ketelatenan tangan ibunya.

Keluar dari mobil di bantu ayahnya--- gadis kecil yang adalah Do Kyungsoo mengamati tuan Do mengambil 2 buah koper dalam bagasi serta beberapa dos yang mungkin memuat mainan Kyungsoo atau keperluan lain.

"Dad... mommy dan eonnie tidak ikut? Apa meleka tidak datang?" Tanyanya kembali mengulang pertanyaan di mobil dengan mata berkaca-kaca sehabis menatap jalan yang tidak memberi tanda bahwa ada mobil lain menyusul.

Tas berwarna pink couple-an dari tas sang kakak tergantung di punggung dengan bantuan ayahnya.

Tuan Do berjongkok mengusap sayang pipi chubby Kyungsoo-- gadis kecil itu meneteskan air mata menunggu harap jawaban ayah-nya.

Tersenyum pria dewasa memegang kedua tangan mungil sehabis menyekah air mata putri kecilnya.

Tatapan polos anaknya membuat hati tercubit namun tuan Do tidak ingin terlihat tidak baik-baik saja karena mulai hari ini ia akan hidup berdua bersama Kyungsoo-nya menjadi orang tua tunggal baginya.

THE SISTER'S 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang