Chapter 21

3.3K 448 40
                                    

[Jangan lupa vote ya 😊 😊]


<<Trauma>>


"Maaf."

Rindo menoleh dan menatap heran Ran yang duduk di sampingnya di kursi bartender. "Hah?"

"Aku meminta maaf padamu karena sudah berlaku kasar tempo hari lalu." Jelas Ran sambil menyesap whiskey bercampur es batu yang di genggamnya dengan santai.

"Kau beneran kakak ku kan?" tanya Rindo dengan alis terangkat.

Kali ini Ran yang menatap Rindo dengan tatapan keheranan. "Hah?"

"Kau serius? Seorang Ran Haitani meminta maaf?" tanya Rindo lagi.

"Berisik!" omel Ran lalu bertanya, "Memang kenapa?"

Rindo melirik Ran yang ada disampingnya sebentar, lalu pandangannya kembali lurus. "Aku heran saja, seorang Ran tidak pernah meminta maaf seumur hidupnya."

"Jadi kita berbaikan tidak?" tanya Ran menatap Rindo sambil menyodorkan gelas kaca rendah kepadanya. "Cheers?"

Rindo memalingkan wajah namun ia tetap membawa gelas whiskey nya untuk di benturkan pelan pada gelas kaca milik Ran.

Dan akhirnya mereka berbaikan.


****


"Kau menyusahkan sekali kak."

Kening Rindo sedari tadi terus berkerut menahan dongkol karena memapah tubuh Ran. Ia susah payah berjalan menyeimbangkan tubuhnya sambil memapah kakaknya yang sudah mabuk itu.

Sedari tadi Rindo tidak berhenti menggerutu hingga mereka tiba di pintu penthouse Ran. Rindo menakan bel interkom dengan tergesa-gesa. Beberapa detik kemudian pintu unit penthouse terbuka dan memunculkan (Name) yang menatap Ran dengan tatapan kebingungan.

"Hai~" Ran tersenyum riang kepada (Name) dengan wajahnya yang telah memerah, sebelah tangannya melambai-lambai saat tubuh nya yang sempoyongan masih di tahan Rindo. "(Name) sayangku~"

(Name) menganga tercengang selagi matanya menelusuri kondisi Ran yang saat ini sangat berantakan. "Yang benar saja, Ran."

Jas warna ungu nya sudah lecek, kemeja putihnya keluar sebagian dari celana hitam nya dan rambut violetnya sangat berantakan tidak tertata rapih.

Kini pandangannya berpusat ke wajah Ran yang telah memerah. "Kau pagi-pagi sudah mabuk?"

Kemudian pandangan (Name) beralih ke Rindo. Wanita itu tersenyum ramah dan berkata, "Oh, hai Rindo. Terimakasih ya."

Rindo memutar bola matanya secara terang-terangan kepada (Name), lalu lengan Ran yang tadinya di rangkul di bahu Rindo kini ia singkirkan dengan keras.

Hampir saja Ran terjatuh jika tidak di tahan oleh (Name). Setelah itu, pria berambut mullet violet itu melenggang pergi begitu saja tanpa ada mengucapkan sepatah kata.

(Name) mengangkat alisnya heran dan bergumam, "Ada apa dengan sikap itu?"

"Oh, aku tidak tahan lagi." (Name) mendengus sementara kakinya melangkah dengan sedikit terhuyung memapah tubuh Ran yang berat dan bergumam, "Kenapa dia bajingan sekali?"

(Name) menoleh ke arah Ran yang berjalan di sampingnya dengan cara ia rangkul. "Adikmu itu terlihat sangat membenciku."

Ran tersenyum polos di keadaan mabuknya. "Dia memang terlihat dingin. Tapi sebenarnya dia anak yang baik."

My Sweet Criminal  X Haitani RanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang