[Jangan lupa vote ya 😊😊]
Trigger warning : murdering
<<Their Sad Ending>>
"Kita tak bisa melanjutkan investigasi."
Kantor polisi di pertengahan kota Tokyo itu padat manusia. Pada pagi hari orang-orang begitu sibuk dan sesekali berlalu-lalang. Takagi duduk di bangku pelapor dan di depannya ada seorang petugas polisi. Wajah pria itu berkerut tak puas.
"Lanjutkan investigasinya, kumohon pak."
Petugas polisi pun menghela napas. "Yang bersangkutan sudah melakukan klarifikasi jika dia tidak diculik dan tidak menghilang. Bukankah semuanya sudah jelas?"
Daisuke kakak ipar (Name) berdiri disamping Takagi dan menggebrak meja marah. "Tapi kami tetap tak bisa menghubunginya! Bisa saja dia hanya disuruh oleh orang! Kita benar-benar tidak tahu keberadaannya dimana sekarang!"
"Mohon tenanglah, pak." petugas polisi lainnya menenangkan. "Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Apapun itu kita akan menutup investigasi kasus saudari (Name). Banyak kasus yang harus kita selesaikan."
Petugas polisi itu pun pergi. Menyisakan tiga orang yang penuh kegusaran. Takagi mau tak mau harus memberitahu keluarga (Name) apa yang sebenarnya terjadi pada wanita itu. Bahkan Reina, kakak perempuannya yang sering bertengkar dengan (Name) dan terlihat tidak dekat dengan (Name) memperlihatkan ekspresi yang cemas. "Kenapa kau baru memberitahuku sekarang, sayang? Bagaimana pun dia adalah adikku. Aku sangat mengkhawatirkannya."
Daisuke pun mengepalkan tangan marah. "Jika tahu dia terlibat sedalam itu dengan para mafia itu aku tidak akan pernah menyelamatkan kekasihnya yang sekarat itu."
Semuanya merasakan keputusaasan. Benar-benar sangat ingin mengetahui dimana keberadaan (Name) secepatnya. Wajah Takagi berubah kaku dan serius.
"Aku merasakan firasat buruk."
****
Senyum Ran merekah sempurna. Ia sedang menyusuri pusat perbelanjaan di kota kecil dengan menenteng beberapa kresek makanan. Suasana begitu hiruk pikuk dan banyak orang berjualan di area outdoor. Ratusan toko berjejeran di jalanan kecil dengan beragam hal yang dijual.
Ran mendadak menghentikan langkah dan menoleh ke samping. Salah satu pedangang kaki lima yang menjual aksesoris perhiasan sukses mengalihkan perhatiannya.
"Tuan, beli lah satu buat kekasih anda." pedagang aksesoris itu tersenyum ramah membujuknya untuk membeli.
"Um... manakah yang cocok," Ran memerhatikan perhiasan itu khususnya di bagian cincin-cincin berkilauan yang berjejer. "Untuk melamar seorang wanita?"
"Ini sangat cantik," pedagang itu menunjukan salah satu cincin. "Kekasih anda pasti menyukainya."
Ran tersenyum lesu. "Sejujurnya dia sedang marah besar padaku. Aku banyak mengecewakannya. Kupikir aku akan melamarnya sekali lagi selagi bisa. Jadi kalau bisa pilihkan paling cantik. Aku ingin membuat hatinya merasa lebih baik."
Pedagang itu tersenyum. "Wah, beruntung sekali kekasih anda, Tuan. Kau perhatian. Tidak banyak pria yang mau mengakui kesalahannya. Tidak apa-apa. Minta maaflah padanya sekali lagi dan semuanya akan baik-baik saja."
Ran tersenyum ramah dan berkata terimakasih. Ia pun membeli cincin lengkap dengan kotaknya. Walaupun ia tidak membelinya di toko perhiasan dengan merek terkenal dan mahal, tapi hanya ini yang bisa ditemukan olehnya di kota terpencil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Criminal X Haitani Ran
Hayran Kurgu"Matamu yang dalam dan gelap itu menyeret ku hingga ke depan hadapanmu. Awalnya aku hanya penasaran dengan mata yang tidak ada kehidupan itu. Namun mengapa aku menjadi tenggelam dan tersesat di dalamnya? Dan tanpa sadar, aku telah jatuh begitu dalam...