[Jangan lupa vote ya 😊😊]
Trigger Warning : borderline personality disoder (BPD), emotional abuse, self destruction, self harm, drug abuse/drug use
<<Cry Baby>>
Pagi-pagi sekali, (Name) sudah melangkahkan kakinya masuk ke gedung kantor dan melewati lobi.
Harusnya ia memulai suasana pagi itu dengan perasaan yang nyaman, tapi keanehan menahan paginya yang cerah ketika ia mendengar sayup-sayup suara dari orang di sekitarnya. Tadinya (Name) tidak ambil pusing, tapi kakinya otomatis memperlambat langkah ketika setiap ia melewati seseorang, seseorang itu langsung berbisik-bisik pada orang yang ada disampingnya sambil tatapannya tertuju pada (Name).
(Name) berhenti di depan lift dan langsung menekan tombolnya. Dahinya berkerut samar saat otaknya dipaksa untuk berpikir. Aneh. Kenapa orang-orang pada melihatinya? (Name) bahkan bisa merasakan tatapan sinis orang-orang yang ditujukan padanya.
Ia meremas tas tangannya dengan gugup. Kenapa dadanya menengang dan perasaannya mulai tidak enak?
Lalu setelah pintu lift terbuka, ia pun masuk dan berusaha merontokkan satu persatu perasaan tidak enak itu dan mengabaikan atensi orang yang berpusat padanya tiba-tiba. Tidak lama, ia pun sudah sampai diruangannya dan langsung duduk di kursinya dengan nyaman.
Namun pagi yang cerah seolah tidak mau tahu saat Ayumi tiba-tiba mendobrak pintu dan begitu melihat raut editor sekaligus manajernya itu yang menengang, ia percaya setelah ini ia tak akan mendapatkan harinya yang tenang lagi.
Dahi (Name) berkerut samar saat atensinya juga beralih pada Ayumi, sementara wanita berambut panjang itu juga menghampiri (Name) dengan tergesa. "(Name)..." Kata Ayumi sedikit ragu, menyodorkan ponsel yang di genggamnya dan menaruhnya di meja untuk di lihat (Name). "A-aku rasa kau perlu lihat ini."
Penulis bestseller (Name) ternyata adalah seorang plagiat.
(Name) mengernyit membaca isi artikel online itu. Alih-alih membuat berita gosip artis, kenapa penulis yang tidak ada sangkut pautnya dengan entertaiment harus kena imbasnya?
"Apa?" (Name) mendengus melihat layar ponsel itu, lalu mendongak menatap Ayumi. "Ini konyol. Sejak kapan?"
"Bukan hanya itu saja." Ayumi menimpali lagi, kini membuka tab baru pada ponselnya dan melihat artikel baru. "Ini..."
(Name) terkesiap dan tangannya mencengkram ponsel Ayumi lebih kuat ketika melihat foto tajuk utama. Foto yang bersumber dari cctv mall saat (Name) sedang berkencan dengan Ran dan saat ia juga sedang membantu Ran di basemen. Ia menatap foto itu selama beberapa detik, matanya beralih membaca isi artikel pendek itu dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Criminal X Haitani Ran
Fanfiction"Matamu yang dalam dan gelap itu menyeret ku hingga ke depan hadapanmu. Awalnya aku hanya penasaran dengan mata yang tidak ada kehidupan itu. Namun mengapa aku menjadi tenggelam dan tersesat di dalamnya? Dan tanpa sadar, aku telah jatuh begitu dalam...